Survei Membuktikan Pekerja AS Paling Stres Sedunia

Ellen Gracia, CNBC Indonesia
19 June 2021 20:00
Ilustrasi, sedih, depresi, stress, pensiun

Jakarta, CNBC Indonesia - Pekerja Amerika Serikat disebut paling stres di dunia. Menurut laporan baru Gallup yang bertajuk State of the Global Workplace, terkait kehidupan pekerjaan di dunia dalam satu tahun terakhir. Pekerja AS dan Kanada menempati peringkat tertinggi untuk tingkat stres harian dari semua kelompok yang disurvei.

Sekitar 57% pekerja AS dan Kanada melaporkan merasa stres setiap hari, naik delapan poin persentase dari tahun sebelumnya.

Angka ini sudah sesuai prediksi Jim Harter, kepala ilmuwan tempat kerja Gallup, yang mengatakan kepada CNBC Make It bahwa tingkat stres, kekhawatiran, kesedihan, dan kemarahan setiap hari telah meningkat di kalangan pekerja Amerika sejak 2009. Bahkan Kekhawatiran akan virus, penyakit, ketidakamanan finansial dan trauma rasial semuanya bertambah selama pandemi.

Namun parahnya stres semakin terjadi pada pekerja wanita sejak tahun lalu. Setidaknya 62% wanita yang bekerja di AS dan Kanada melaporkan mengalami stres setiap hari dibandingkan dengan 52% pekerja pria. Hal ini berdampak dari kondisi rumah tangga, mengasuh anak dan rendahnya upah pekerja perempuan akibat pandemi.

Sebaliknya, tingkat stres harian untuk wanita di Eropa Barat turun pada tahun lalu, para peneliti menilai jaring pengaman sosial bagi orang tua dan para pekerja untuk mencegah pengangguran terbukti efektif.

"Di saat engagement dengan pekerja menurun di seluruh dunia, namun justru di AS meningkat menjadi 34%. Ada korelasi antara engagement yang lebih tinggi yang memicu stres lebih tinggi. Hal itu menyebabkan kelelahan. masalah kesehatan mental dan menunjukkan "ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan sosial, " kata Harter.


Generasi Muda Ingin Lingkungan Tempat Kerja Yang Baik

Berdasarkan penelitian Gallup, generasi muda mengharapkan tempat kerja mereka memberikan nilai lebih dari sekadar gaji. Harter mengatakan bahwa tempat kerja harus memiliki tanggung jawab untuk membantu meningkatkan kesejahteraan karyawan, jika mereka ingin memiliki tenaga kerja yang tangguh, dengan meningkatkan pelatihan dan kinerja serta menarik talenta terbaik.

Menurutnya ada lima elemen tempat kerja yang harus difokuskan untuk meningkatkan kinerja dan membantu karyawan berkembang: kesejahteraan karir, sosial, finansial, fisik, dan peran komunitas.

Harter memberi contoh, stres di masalah finansial karena upah yang tidak adil, atau stres sosial karena lingkungan kerja yang tidak nyaman, dapat berdampak negatif pada kesehatan mental pekerja.

Pemimpin dapat melakukan audit, seperti melalui survei dan kelompok fokus, untuk melihat apakah ada kebijakan, struktur, komunikasi, atau program perusahaan yang berdampak negatif terhadap kesejahteraan karyawan secara keseluruhan.

Dan ketika para pemimpin memperkenalkan program atau manfaat baru, Harter mengatakan para pemimpin harus menghubungkan nilai pekerja dengan "lima elemen itu, sehingga mereka mengerti mengapa Anda memberikan berbagai manfaat, dan lingkungan perkembangan pekerjaan tersebut secara keseluruhan.



Penting sekali bagi CEO untuk mengomunikasikan prioritas ini dari atas, menurut Harter, tetapi manager memainkan peran krusial dalam benar-benar membantu meningkatkan kesejahteraan pekerja di semua tingkat organisasi.

"Hal terpenting yang dapat dilakukan pengusaha adalah membekali manager untuk berkomunikasi tepat dengan para karyawan," kata Harter.

Dia mengatakan perusahaan harus berbuat lebih banyak untuk meningkatkan skill mereka dalam berkomunikasi baik dengan karyawan. Setidaknya seminggu sekali, para manager perlu meluangkan waktu untuk mengenal kehidupan pribadi karyawan mereka, selain di tempat kerja.

Pelatihan managerial ini harus inklusif untuk mengenal pekerja yang paling membutuhkan dukungan, misalnya, seorang ibu yang membutuhkan fleksibilitas untuk melakukan pekerjaan terbaiknya sambil merawat anak. Manager seharusnya memaklumi bahwa pekerja tersebut sebagai sumber daya terbaik, dan juga bisa berperan sebagai advokat bagi para pemimpin yang lebih senior untuk menciptakan kebijakan atau manfaat baru yang tidak dimiliki pekerja tersebut, tetapi tetap dibutuhkan.

Seperti yang dikatakan Harter, "manajer berada dalam posisi terbaik untuk memahami situasi kehidupan karyawan mereka dengan menyesuaikan pekerjaan untuk mengakomodasi mereka."

Selain itu, beberapa organisasi telah berinvestasi dalam pelatih kesejahteraan, melihat bahwa karyawan yang terpenuhi dan aman dalam kehidupan pribadi mereka dapat berkontribusi pada kesuksesan bisnis.

"Memiliki pemimpin dalam organisasi yang benar-benar percaya pada peningkatan kesejahteraan pekerja, itu penting dalam budaya kerja," kata Harter.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular