Lagi! Mal Besar Tutup, Bangkrut karena Corona

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
15 June 2021 15:30
This Thursday, May 27, 2021, photo shows the closed Sears in Buena Park Mall in Buena Park, Calif. California state lawmakers are grappling with a particularly 21st-century problem: What to do with the growing number of shopping malls and big-box retail stores left empty by consumers shifting their purchases to the web. A possible answer in crowded California cities is to build housing on these sites, which already have ample parking and are close to existing neighborhoods. (AP Photo/Damian Dovarganes)
Foto: Ilustrasi (AP/Damian Dovarganes)

Jakarta, CNBC Indonesia - Washington Prime Group (WPG), salah satu pemilik mal dengan jaringan terbesar di lebih dari 100 lokasi di seluruh Amerika Serikat (AS), mengajukan pailit. Penutupan tersebut lantaran Covid-19 telah menekan kinerja mereka.

Perusahaan yang berbasis di Columbus itu telah mengajukan Bab 11 pada Minggu (13/6/2021). Perusahaan menyebut Covid-19 menciptakan tantangan yang signifikan sehingga langkah itu sangat diperlukan.

CEO Lou Conforti mengungkapkan restrukturisasi keuangan perusahaan bisa membuat WPG memperbaiki neraca dan membuat proyeksi lebih baik di masa depan. Bahkan WPG membutuhkan dukungan dana hingga US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun untuk memulai operasionalnya kembali.

"Restrukturisasi keuangan perusahaan akan memungkinkan Washington Prime untuk menyesuaikan ukuran neraca dan memposisikan perusahaan untuk sukses di masa depan," kata Lou Conforti seperti dikutip CNN International.

"Selama restrukturisasi keuangan, kami akan terus berupaya memaksimalkan nilai aset dan infrastruktur operasi kami," tambahnya.

Setelah pengumuman tersebut saham WPG anjlok 55% pada awal perdagangan. Jika diakumuliasikan sepanjang tahun ini saham sudah merosot hingga 60%.

Sementara itu, penutupan sementara dan relaksasi biaya sewa adalah penyebab utama kebangkrutan. Bahkan WPG juga memiliki utang hingga US$ 1 miliar.

Selain itu, pergeseran kebiasaan belanja konsumen ini turut mengganggu industri ritel selama satu tahun terakhir. Setelah WPG dua pemilik mal lainnya, CBL Properties dan PREIT juga mengajukan pailit tahun lalu dengan masalah yang sama.

"Kebangkrutan menunjukkan bahwa sementara keadaan sekarang kembali normal, banyak bekas luka yang ditinggalkan oleh pandemi belum sepenuhnya pulih," kata Neil Saunders, analis ritel dan direktur pelaksana di GlobalData.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anak 12 Tahun ke Bawah Bisa Masuk Mal di Jakarta Hingga Jogja

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular