Kata Sandiaga, Hibah Pariwisata Rp3,7 T Hanya Buat Nafas

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
20 April 2021 19:14
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengikuti upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020). Presiden melantik enam menteri untuk menggantikan posisi menteri lama (reshuffle) dan lima wakil menteri, diantaranya Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, Sandiaga Salahudin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta M Lutfi sebagai Menteri Perdagangan.  (BPMI Setpres/Muchlis Jr)
Foto: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendorong lebih banyak pelaku industri kreatif melakukan transformasi ke bisnis digital.

Hal itu disampaikan Sandi dalam webinar Semangat Ekonomi Kreatif Di Tengah Masa Pandemi yang diselenggarakan MNC Group. Ia menilai, sektor industri kreatif bisa turut mengambil peluang tersebut.

"Kemenparekraf fokus memastikan ekonomi kreatif bisa bertahan dan mengambil peluang," kata Sandi, Selasa (20/4/2021).

Dilihat dari potensinya, kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini, tergolong besar. Sebab, pelaku ekonomi kreatif di Indonesia menjadi terbesar ketiga di dunia setelah Hollywood, Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan dengan K-Popnya.

"Ekonomi kreatif jadi lokomotif agar ekonomi bisa segera bangkit dengan inovasi, adaptasi dan kolaborasi," ujarnya.

Untuk itu, Sandi menilai, di masa pandemi seperti sekarang ini, harus dimanfaatkan sebagai peluang bagi pelaku di industri kreatif melakukan transformasi digital agar tetap dapat bertahan.

Sebab, berdasarkan stimulus yang diberikan pemerintah melalui dana hibah pariwisata sebesar Rp 3,7 triliun bagi pelaku ekonomi kreatif, tidak akan cukup untuk menjaga keberlangsungan usaha pelaku di sektor ini.

"Hanya bisa buat nafas, untuk kebutuhan sehari-hari, yang kita ingin pelaku industri kreatif melakukan transformasi, masuk ke dalam ekonomi digital," bebernya.

Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menilai sektor industri kreatif, harus melakukan berbagai strategi untuk bertahan di tengah kenormalan baru.

"Harus ada upaya, bagaimana menyesuaikan dengan keadaan yang kita sebut normal baru, apa yang tadinya bisa berhasil, tidak relevan lagi, jadi harus mampu beradaptasi. Misalnya, bidang yang sekarang booming, program televisi," kata Hary.

Ia pun meyakini, dengan vaksinasi yang mulai massif, diharapkan akan berimbas positif ke perekonomian nasional, salah satu ke industri kreatif.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diam-diam, Sandiaga Siapkan Jurus Baru Genjot Pariwisata

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular