
Penjualan Adidas Melorot, Laba Ambles 78% di 2020

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen pakaian dan peralatan olahraga asal Jerman, Adidas, membukukan penurunan laba sebesar 78% pada tahun 2020. Dikutip AFP, perusahaan yang berbasis di negara bagian Bavaria itu menyatakan bahwa pandemi Covid-19 merupakan biang keladi dari penurunan tajam ini.
Di 2020, laba perusahaan itu turun menjadi432 juta euro (Rp 7,4 triliun), jauh di bawah tahun 2019 yang mencapai1,97 miliar euro (Rp 33 triliun). Secara penjualan, Adidas merasakan penjualan turun 16% menjadi 19,8 miliar euro (Rp 339 triliun) di seluruh dunia pada 2020.
Namun perusahaan yang juga sponsor beberapa klub bola papan atas dunia itu menyatakan optimismenya di tahun 2021. "Dengan 95% toko sekarang buka di seluruh dunia, Adidas akan segera keluar (dari penurunan laba) pada 2021," kata kepala eksekutif Kasper Rorsted dalam pernyataannya.
Perusahaan mengharapkan penjualan tumbuh 15-20% sepanjang tahun, dengan kenaikan yang lebih tinggi diharapkan terjadi di China, Asia-Pasifik dan Amerika Latin. Dari penjualan itu, Adidas memperkirakan laba bersih 1,25-1,45 miliar euro pada 2021.
Tetapi mereka menyatakan bahwa di tahun 2021 ini, perusahaan memprediksi penjualan di benua Eropa belum akan kembali normal. Ini mengingat banyak toko mereka yang tutup hingga akhir tahun.
Adidas sendiri merupakan perusahaan yang besar yang memiliki beberapa merek-merek olahraga ternama seperti Reebok. Namun Reebok juga sangat 'tersengal-sengal' meskipun telah berkolaborasi dengan sejumlah tokoh ternama seperti Victoria Beckham, Cardi B dan Ariana Grande dalam beberapa tahun terakhir.
Hal ini membuat keuangan Adidas cukup terganggu. Ini membuat perusahaan itu menyatakan keinginan untuk menjual Reebok.
Selain Reebok, perusahaan yang didirikan oleh Adi Dassler ini juga memegang beberapa merek seperti Runtastic dan Matrix. Tak hanya itu, unit produksi sepatu mereka juga merupakan pemilik dari brand Yeezy yang sangat terkenal di kalangan anak muda, bekerja sama dengan rapper Kanye West.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nike dan Adidas Mulai Langka, Ternyata Ini Alasannya
