Internasional

Bukan China, Taiwan Lagi Pening karena Air, Kok Bisa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
08 March 2021 15:41
Taiwan President Tsai Ing-wen speaks during a visit to the Penghu Magong military air base in outlying Penghu Island, Taiwan Tuesday, Sept. 22, 2020. Tsai visited the military base on one of Taiwan’s outlying islands Tuesday in a display of resolve following a recent show of force by rival China. (AP Photo/Johnson Lai)
Foto: AP/Johnson Lai

Jakarta, CNBC Indonesia - Taiwan meminta penduduk untuk menghemat air. Pemerintah bahkan meminta warga bersiap menghadapi kekurangan karena pulau itu menghadapi kekeringan, menyusul curah hujan yang sedikit dan kurangnya topan tahun lalu.

Dilansir CNBC International, dalam sebuah posting Facebook akhir pekan lalu, Presiden Taiwan Tsai Ing-Wen mengatakan bahwa Taiwan tidak mengalami topan pada tahun 2020 dan menghadapi kekurangan air paling parah dalam 56 tahun. Topan biasanya menghasilkan curah hujan yang sangat besar.

Presiden Wanita 64 tahun itu juga menjelaskan bahwa pemerintah mendirikan pusat tanggap darurat untuk mengatasi kekeringan. Tsai menambahkan bahwa pemerintah sedang memantau kondisi air di seluruh pulau dan akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan pasokan air yang stabil untuk industri dan rumah tangga.

Laporan lokal mengatakan bulan lalu bahwa pulau itu meningkatkan pembatasan air nasional dan memobilisasi sumber daya air darurat, termasuk pabrik desalinasi di wilayah Hsinchu. Para pejabat telah mengantisipasi musim kemarau akan berlangsung hingga Mei.


Tsai mengatakan dalam postingan itu juga bahwa sebuah pesawat angkut militer dikirim untuk melakukan penyemaian awan di atas waduk Shimen di utara yang merupakan salah satu daerah tangkapan air terbesar di Taiwan. Waduk itu saat ini hanya memiliki kapasitas penyimpanan 49,13%, menurut Badan Sumber Daya Air.

Sementara itu waduk lainnya juga berada pada tingkat yang mengkhawatirkan, dengan waduk Te-Chi dengan kapasitas 10,19% dan Tsengwen pada 15,22%.

Defisit air ini sangat meresahkan dunia, mengingat banyaknya industri semikonduktor Taiwan yang memasok alat-alat canggih ke seluruh dunia.Jika kekurangan air mengganggu sektor semikonduktor Taiwan, hal itu berpotensi menimbulkan konsekuensi global karena industri menghadapi krisis pasokan chip.

Akibatnya dilaporkan juga bahwa para pembuat chip telah berbondong-bondong memborong pasokan air sebagai persiapan untuk memenuhi permintaan air di masa depan.




(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Taman Hiburan Ini Tawarkan Diskon kepada Siswi Pakai Rok Mini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular