
Pemerintah Taiwan Mau Ngasih Turis Rp2,5 Juta, Ada Apa Ya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Taiwan berencana untuk membayar turis yang berwisata ke negaranya. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan minat wisatawan asing untuk berkunjung ke Negeri Formosa itu.
Dilansir dari CNN, Pemerintah Taiwan akan menawarkan uang sebesar US$165 atau sekitar Rp2,5 juta (asumsi kurs Rp15.254/US$) bagi wisatawan asing yang berkunjung ke negaranya. Selain turis individu, turis yang berkunjung dengan grup wisata juga akan memperoleh penawaran tersebut.
Perdana Menteri Taiwan, Chen Chien-jen mengatakan bahwa pemerintah menargetkan enam juta wisatawan pada 2024 dan 10 juta pengunjung pada 2025. Guna mencapai target tersebut, mereka akan memberikan Rp2,5 juta kepada 500 ribu turis individu dan US$658 atau sekitar Rp10 juta kepada 90 ribu grup wisata.
Menteri Transportasi Taiwan, Wang Kuo Tsai mengatakan, uang tersebut akan diberikan secara digital. Ia menyebutkan, uang itu dapat digunakan oleh para turis untuk keperluan akomodasi dan transportasi selama berlibur di Taiwan.
Wang menyatakan, langkah-langkah tersebut bertujuan untuk menarik lebih banyak pengunjung dari pasar utama, yakni Jepang, Korea Selatan, Asia Tenggara, Hong Kong, dan Makau, serta Eropa dan Amerika.
Namun, hingga saat ini Pemerintah Taiwan belum mengumumkan kapan skema tersebut akan dilaksanakan dan bagaimana cara mengajukan klaim uang tersebut.
Sebelumnya, data Biro Pariwisata Taiwan menunjukkan bahwa pada 2022 lalu Taiwan hanya mencatatkan kedatangan 900 ribu pengunjung. Pengunjung tersebut didominasi dari Vietnam, Indonesia, Jepang, dan Amerika Serikat.
Dilaporkan, angka tersebut menurun drastis daripada 2019. Pada 2019, Taiwan memecahkan rekor 11,8 juta turis internasional, yaitu naik 7 persen dari tahun sebelumnya.
Pada Oktober 2022, Pemerintah Taiwan resmi mencabut pembatasan untuk masuk ke negaranya. Diketahui, Taiwan menjadi salah satu negara dengan penutupan perbatasan terlama di dunia.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luas Singapura Cuma 0,03% RI, Tapi Turis Datang Lebih Banyak