
Usia 72 Tahun, Siapkah Pangeran Charles Lepas Takhta?

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdebatan tentang apakah Prince of Wales atau Pangeran Charles dapat mundur untuk Pangeran William bila Ratu meninggal telah terjadi sejak lama.
Meskipun Charles sejatinya akan menjadi Raja setelah Ratu Elizabeth II, tapi mungkin usia akan memengaruhi garis suksesi. Diketahui, kini usia Pangeran Charles mencapai 72 tahun.
Seperti diketahui, Pangeran Charles telah menjadi bangsawan yang kontroversial untuk waktu yang lama. Beberapa isu kontroversial ini seperti pernikahannya dengan Putri Diana dan perselingkuhannya, ditambah oleh kematian tragis Princess of Wales.
Charles juga bercerai dan menikah dengan seorang wanita yang telah bercerai di masa lalu. Ini tentunya menggelisahkan sebagian masyarakat.
Melansir dari media Inggris Express, Pangeran Charles juga terkesan lebih blak-blakan daripada kebanyakan bangsawan tentang masalah yang dekat dengan hatinya. Ini membuat beberapa orang mempertanyakan apakah dia terlalu politis untuk calon Raja atau tidak.
Contoh paling terkenal dari ini adalah surat lobi laba-laba hitam atau 'black spider' yang terkenal, ditulis Charles kepada Perdana Menteri Tony Blair dan para anggota Kabinetnya.
Sementara itu, Pangeran William, tidak diragukan lagi dibantu oleh pernikahannya yang sukses dengan Kate Middleton, Duchess of Cambridge yang telah mempertahankan popularitasnya selama bertahun-tahun.
Jon Temple, penulis 'Living Off the State', seperti dikutip dari Express, mempertanyakan apakah Charles akan mempertimbangkan untuk mundur, mengisyaratkan bahwa dia yakin itu sebenarnya skenario yang sangat mungkin.
Pangeran Charles memiliki kekuasaan penuh untuk menyerahkan takhta Kerajaan Inggris Raya langsung kepada putra pertama, Pangeran William.
Dilihat dari usianya saat ini, Pangeran Charles kemungkinan akan melepaskan takhta itu.
Namun, dia mengklaim bahwa langkah seperti itu akan bernada putus asa untuk mempertahankan institusi monarki.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Keluarga Kerajaan Inggris Banjir Kritik, Kok Bisa?
