
Simak! Saran Terbaru Ahli soal Masker Terbaik Lawan Corona

Jakarta, CNBC Indonesia - Munculnya varian baru virus corona (Covid-19) yang menular lebih cepat, seperti mutasi di Inggris dan Afrika, membuat para ahli mempertimbangkan penggunaan masker bedah bersamaan dengan masker kain. Penyebaran virus melalui udara, bukan hanya droplets, adalah salah satu alasannya.
Menurut Profesor Teknik Sipil dan Lingkungan Virginia Tech Linsey Marr, yang mempelajari penularan penyakit melalui udara, ini terkait kemampuan filtrasi dan kesesuaian masker dengan wajah. Jika keduanya tak terpenuhi, besar kemungkinan, masker tak akan efektif 50%.
Bahan terbaik untuk memblokir partikel kecil adalah polipropilen non-anyaman. Ini digunakan untuk membuat masker N95, banyak masker jenis bedah serta filter HEPA di pesawat.
"Jika Anda memakai masker kain, pilih yang memiliki banyak lapisan, idealnya yang memiliki saku sehingga Anda bisa memasukkan bahan filter yang bagus," kata Marr dikutip dari AFP.
"Atau Anda bisa menggandakan masker dengan memakai masker jenis bedah dengan masker kain yang ketat di atasnya."
Masker bedah terbuat dari bahan yang menyaring semuanya dengan baik, tetapi cenderung longgar. Jadi menurutnya, dengan menambahkan masker kain di bagian atas, hal tersebut bisa menekan tepi dan mengurangi kebocoran.
Ia pun menyebut menambahkan lapisan tambahan meningkatkan penyaringan. Jika satu lapisan menjebak 50% dari semua partikel, menggabungkan dua masker dapat menjebak 75% partikel.
"Namun, kami tidak merekomendasikan memakai lebih dari dua masker. Menambahkan lebih banyak lapisan ... dapat mengganggu pernapasan," katanya lagi.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hidung & Mulut Ditutup, Ini Cara Pakai Masker yang Benar!
