Mau Rp14 M? Miliuner Ini Buat Sayembara Hidup Setelah Mati

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
25 January 2021 15:03
Crosses and red balloons are placed in the sand on Copacabana beach in a demonstration organized by Rio de Paz to honor the victims of COVID-19, as the country heads to a milestone of 100,000 new coronavirus related deaths, in Rio de Janeiro, Brazil, Saturday, Aug. 8, 2020. (AP Photo/Mario Lobao)
Foto: Ilustrasi (AP/Mario Lobao)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penelitian mengenai kehidupan setelah kematian kembali menarik untuk diperbincangkan. Manusia terus menerus ingin mencari tahu mengenai apa yang terjadi setelah kematian.

Saat ini, salah satu penelitian tersebut kembali membuat heboh. Pasalnya penelitian itu menawarkan iming-iming yang bernilai total hampir US$ 1 juta atau sekitar Rp 14 miliar bagi anda yang ingin membuktikan secara ilmiah kalau kehidupan setelah kematian itu ada.

Dilansir New York Post, raja properti asal Las Vegas Robert Bigelow menawarkan kompetisi essay dengan hadiah utama US$ 500.000 (Rp 7 miliar). Namun penulis harus dapat memberikan "bukti kuat tanpa keraguan" bahwa kehidupan setelah kematian itu ada.

Posisi kedua dalam kontes akan mendapatkan US$ 300.000 (Rp 4,2 miliar). Bigelow juga akan memberi US$ 150.000 (Rp 2,1 miliar) untuk posisi ketiga.

Ilmuwan yang bekerja di bidang neurologi dan psikologi diminta untuk menyerahkan tesis 25.000 kata tentang subjek "merangkum bukti terbaik yang tersedia untuk kelangsungan hidup kesadaran manusia setelah kematian tubuh permanen". Kontes ini akan dinilai oleh panel akademisi dan ilmuwan medis, dengan pemenang diumumkan pada November.

"Mungkin penting apa yang Anda lakukan saat Anda di sini," kata miliuner berusia 75 tahun itu kepada The New York Times tentang motivasinya untuk memulai kompetisi.

"Itu bisa membuat perbedaan di sisi lain."

Bigelow telah lama terpesona pada dunia paranormal. Sebagai seorang anak, kakek neneknya telah menemukan apa yang mereka yakini sebagai UFO di gurun Nevada, katanya kepada Times.

"Ketika saya berusia 12 atau 13 tahun, saya membuat komitmen pada diri saya sendiri untuk benar-benar terlibat dalam sesuatu yang berhubungan dengan ruang, dan sesuatu yang berkaitan dengan UFO jika saya punya uang untuk melakukannya," katanya.

Pada 1999 ia mendirikan Bigelow Aerospace dengan membeli lisensi dari NASA untuk membangun pemukiman luar angkasa yang dapat diperluas. Lima tahun lalu, Bigelow bekerja dengan Space X Elon Musk untuk memasang ruangan yang disebut BEAM ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Tujuan akhir dari misi tersebut adalah untuk meluncurkan habitat ruang angkasa yang dapat diterbangkan untuk digunakan oleh wisatawan yang mengorbit Bumi, serta astronot profesional yang menuju Mars.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular