
Heboh, Paru-Paru Penyintas Covid Lebih Buruk dari Perokok?

Jakarta, CNBC Indonesia - Baru-baru ini, heboh gambar X-ray mengejutkan para warganet. Bagaimana tidak, pencitraan X-ray itu menunjukkan bahwa jaringan parut dan kerusakan yang tertinggal pada pasien virus corona yang telah pulih.
Foto-foto rontgen itu dibagikan oleh Dr Brittany Bankhead-Kendall, seorang asisten profesor di Texas Tech University Health Sciences Center yang telah merawat ribuan pasien Covid sejak pandemi terjadi tahun lalu.
Mengutip The Sun, Senin (18/1/2021) paru-paru orang yang sudah pulih dari Covid-19 itu bahkan lebih buruk daripada di paru-paru bagi para perokok.
Pada satu gambar rontgen menunjukkan sepasang paru-paru yang normal dan sehat, Pada foto lainnya yakni rontgen milik perokok, tampak sepasang paru-paru yang sebagiannya tertutupi warna putih.
Sedangkan paru-paru pasien Covid-19 yang tampak pada foto rontgen terlihat didominasi oleh warna putih dan hampir tidak jelas terlihat.
"Saya tidak tahu siapa yang perlu mendengarkan ini, tetapi paru-paru pasca-Covid-19 tampak lebih jelek daripada segala macam paru-paru buruk milik perokok yang pernah kami lihat," ungkap Dr Bankhead Kendall.
Ketiga foto tersebut diunggah oleh Dr Bankhead Kendall melalui akun Twitter pribadi miliknya. Bersamaan dengan unggahan foto tersebut, Dr Bankhead Kendall ingin kembali mengingatkan masyarakat mengenai dampak kesehatan terhadap kesehatan.
![]() Xray Paru-paru/ Dok.The Sun UK |
Setelah mengunggah ketiga foto tersebut, Dr Bankhead Kendall mengatakan dia menerima banyak sekali respons dari orang-orang yang juga mengalami hal serupa.
Dr Bankhead Kendall mengatakan semua pasien Covid-19 bergejala yang pernah dia rawat memiliki hasil rontgen dada yang buruk. Selain itu, sekitar sepertiga dari pasien Covid-19 tak bergejala juga memiliki hasil pencitraan X-ray dada yang buruk.
Mereka juga akan merasakan kelelahan, sesak napas, jantung berdebar, nyeri sendi dan otot, dan kabut otak.
"Setelah saya membagikan ini di twitter, saya tidak dapat memberi tahu Anda berapa banyak tanggapan yang saya terima tentang orang-orang yang mengalami hal yang sama persis," kata dia kepada CBS 11.
"Semua orang sangat khawatir tentang kematian dan itu mengerikan dan itu mengerikan. Tapi kawan, dan semua yang selamat dan orang-orang yang telah dites positif ini, itu akan menjadi masalah," tambahnya.
Dia mengatakan bahkan orang yang tidak mengalami gejala memiliki sinar-X yang buruk sekitar tiga perempat waktu.
"Masih ada orang yang bilang, 'Saya baik-baik saja, saya tidak punya masalah. Dan Anda menarik rontgen dada mereka dan mereka benar-benar mendapatkan rontgen dada yang buruk," katanya.
Kendati demikian, ia belum diketahui apakah jaringan parut yang disebabkan oleh virus corona akan sembuh atau tidak, tetapi siapa pun yang mengalami sesak napas harus berkonsultasi dengan dokter.
(dru/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada, Puncak Gelombang Baru Covid-19 Singapura Terjadi Bulan Juni