
30 Juta Rakyat Terdampak, Pariwisata-Ekraf RI Bisa Bangkit?

Jakarta, CNBC Indonesia - Duo menteri baru dalam Kabinet Indonesia Maju, yaitu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (BGS) berkomitmen berkolaborasi memulihkan pariwisata RI.
Sandiaga menjelaskan, dengan kolaborasi dan kerja sama yang baik antara Kemenparekraf dan Kemenkes diharapkan bisa membangkitkan geliat industri pariwisata dan ekonomi kreatif di tahun 2021.
"Sehingga lapangan kerja yang sempat hilang dapat kembali terbuka luas," tulis Sandiaga dalam akun resmi instagramnya @sandiuno, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (1/1/2021).
Sandiaga menjelaskan, ada 30 juta rakyat Indonesia saat ini yang bergantung pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Perinciannya 12,7 juta dari sektor pariwisata dan 18 juta lebih bertumpu pada ekonomi kreatif.
Dalam akun instagramnya tersebut, Sandiaga mengunggah foto bersama BGS. Sandiaga menceritakan, kunci percepatan pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif nasional terletak pada penerapan protokol kesehatan.
Pertemuan itu, kata Sandiaga, dilakukan secara informal di sebuah UMKM kuliner di kawasan Jakarta Selatan. Hasil diskusi antara Sandiaga dan BGS tersebut melahirkan ide tentang 17 sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di era pandemi, yang diharapkan bisa tereksekusi secepatnya.
"Kita akan bergerak cepat sehingga semua potensi lapangan pekerjaan yang bisa kita selamatkan akan kita tingkatkan," ujarnya.
"Saya berharap semua pihak, mulai dari pemerintah, pelaku usaha sehingga masyarakat dapat tetap menerapkan protokol kesehatan ketat, yakni 3M (mencuci tangan, mengenakan masker dan menjaga jarak)," kata Sandiaga melanjutkan.
Sandiaga memang harus menghadirkan inovasi dan berusaha ekstra untuk hadirkan lagi cadangan devisa dari sektor pariwisata. Pasalnya, saat ini pemerintah Indonesia melarang sementara warga negara asing (WNA) dari seluruh dunia untuk berkunjung ke Indonesia dari 1 Januari sampai 14 Januari 2021.
Pelarangan masuknya WNA tersebut sebagai respons munculnya varian baru virus corona penyebab Covid-19 yang mulanya muncul di Inggris dan kini menyebar ke berbagai negara dunia.
Perihtungan CNBC Indonesia, pemerintah RI berpotensi kehilangan devisa yang lumayan banyak. Menggunakan asumsi data 2019, saat itu jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) adalah 16,15 juta. Naik 2,08% dibandingkan 2018.
Dalam sekali kunjungan, rata-rata seorang wisman mengeluarkan biaya hingga US$ 1.145,64 per kunjungan pada 2019, turun 6,11% dibandingkan 2018. Dengan demikian, devisa yang datang dari kunjungan wisman pada 2019 adalah US$ 18.51 miliar. Jumlah itu adalah sekira Rp 261,06 triliun.
Pada 2020, kunjungan wisman pun tidak setinggi 2019. Hingga Oktober 2020, total kunjungan wisman ke Tanah Air hanya 3,72 juta. Mustahil bisa mencapai lebih dari 16 juta seperti 2019.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menkes: Pemeriksaan Kesehatan Gratis Program Terbesar dalam Sejarah RI