Tampak Bugar, Remaja 18 Tahun Meninggal di RS karena Corona

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
31 December 2020 12:45
Dok.NBC News
Foto: Dok.NBC News

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi bugar dan sehat ternyata tak menjamin seseorang itu dapat bertarung dan menang melawan Covid-19. Virus Covid-19 yang dikenal dengan 'seribu wajah' ini pun ternyata bisa membuat pasien yang bugar pun meregang nyawa.

Ini terbukti, seorang remaja 18 tahun telah meninggal dunia akibat Covid-19 usai tertular beberapa hari sebelum Natal.

Perempuan asal Chicago, Amerika Serikat, ini mulanya hanya mengalami gejala ringan.

"Saya langsung berpikir ini adalah gejala Covid-19" kata Deborah Simental, sang ibu, dikutip dari NBC News, Kamis (31/12/2020).

Pada Rabu dini hari saat itu (23/12), remaja ini dibawa ke Rumah Sakit Silver Cross setelah dia mulai mengalami nyeri di bahu kirinya. Saat berada di sana, kadar oksigennya turun dan Simental harus menggunakan ventilator serta dibawa ke unit perawatan intensif.

Karena protokol virus corona, sang ibu tidak dapat melihat putrinya saat dia dirawat di RS, tetapi dia terus mengobrol dengan putrinya lewat telepon, meyakinkan semua akan baik-baik saja.

"Saya bilang, 'Ini akan baik-baik saja' dan dia tahu dia akan merindukan Natal, dia sangat menantikan Natal," katanya.

"Kata-kata terakhir yang dia katakan kepadaku adalah, 'Bu, ini akan baik-baik saja," kenang sang ibu.

Tepat pada malam Natal, sang ibu akhirnya bisa mengunjungi sang putri. Saat itu, putrinya tengah dibius dan dalam keadaan tak sadar.

"Saya hanya bisa berharap dia bisa mendengar saya saat saya berbicara dengannya," tuturnya.

Pada hari Natal, remaja berusia 18 tahun itu diterbangkan ke University of Chicago Medical Center, dan pada 26 Desember, dia meninggal dunia.

"Tidak ada kondisi yang mendasari sama sekali. Dia adalah wanita muda berusia 18 tahun yang sangat sehat. Kami proaktif dengan kesehatan, kami semua mendapat vaksin flu dan tahu pentingnya karena saya selalu menekankannya dalam hal jarak sosial dan memastikan kami selalu memakai masker," lanjutnya.

Sang ibu merasa kepergian anaknya masih terlalu cepat. Ia bahkan masih belum bisa merelakan kepergian putrinya tersebut.

Menurut keterangan medis setempat, Simental meninggal karena gagal napas usai sebelumnya mengidap happy hypoxia akibat Covid-19.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Covid di Singapura Melonjak, Menkes Warning Warga RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular