
Ajeg Bali Golf Tourism Demi Pariwisata Pulau Dewata Bangkit

Jakarta, CNBC Indonesia - PandemiĀ Covid-19 sejak awal tahun 2020 telah memukul segala sektor perekonomian, tidak terkecuali sektor pariwisata. Sektor ini mengalami penurunan yang drastis dalam segi pemasukan. Bali menjadi salah satu provinsi yang terkena dampak paling parah karena sektor pariwisata merupakan sumber utama pendapatan daerah.
Merespons kondisi ini, Asian Senior Golf Association (ASGA), Persatuan Pegolf Senior Indonesia (Perpesi), dan Persatuan Golf Pondok Indah berinisiatif untuk membantu ekonomi pariwisata Bali yang terdampak parah akibat ekonomi.
Melalui sebuah turnamen golf persahabatan yang bertajuk "Ajeg Bali Golf Tourism", para inisiator yang juga menunjukkan kepedulian para pegolf Indonesia ini mendukung upaya pemerintah dalam membangkitkan dan secara perlahan menggerakkan kembali ekonomi pariwisata Bali, khususnya wisata olah raga (sport tourism).
Sambil menikmati hospitality di The Trans Resort Bali, ke-80 peserta Ajeg Bali Golf Tourism ini akan berupaya untuk menaklukkan tiga lapangan golf berstandar championship di Bali, yaitu Bali National Golf Club, Handara Golf & Resort, dan New Kuta Golf Club. Meski bersifat kompetisi, Ajeg Bali Golf Tourism tetap mengedepankan persahabatan sesama peserta.
Namun, hal yang terpenting adalah dukungan material dan moril dari para pegolf Indonesia terhadap pariwisata di Bali melalui sport tourism.
Kehadiran para peserta Ajeg Bali Golf Tourism bisa menjadi contoh bahwa Bali telah siap menerima wisatawan dalam dan luar negeri dengan menerapkan protokol kesehatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment) yang sedang gencar diimplementasikan oleh pemerintah untuk kenyamanan dan keamanan berwisata di tengah pandemi. Bali tetap ajeg (kukuh) meski diguncang pandemi. Panitia tetap mengutamakan JCM dalam pelaksanaan acara sport tourism ini yaitu, JAGA JARAK, CUCI TANGAN, dan MEMAKAI MASKER.
Tentunya suatu kegiatan seperti ini akan berdampak pada kegiatan ekonomi Bali secara langsung dan akan dirasakan oleh pekerja di lapangan Golf, pekerja restoran, pekerja hotel, taksi dan tentunya perusahaan penerbangan.
Peter Gontha, seorang peserta dan anggota panitia yang juga seorang pegiat olahraga golf, mengatakan, mungkin saja dampak ekonomi dari turnamen ini tidak seberapa.
"Namun paling tidak kita bersama menunjukan kebersamaan kita dalam menghadapi masa-masa pandemi yang sulit ini," ujarnya.
Tentu harapannya juga agar ini menjadi contoh bagi komunitas golf maupun olahraga lainnya untuk bisa bantu membangkitkan pariwisata olahraga melalui olahraga golf pastinya. Adalah tugas kita bersama pemerintah untuk saling membantu mengembalikan kegiatan ekonomi Indonesia dana membantu sesama anggota masyarakat lain di Indonesia.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pegolf Legendaris Greg Norman Positif Covid-19