Masih Berondong! Ini 'Han Ji Pyeong Start-up' dari Australia

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
08 December 2020 11:07
Nick Molnar. (CNBC Internasional)
Foto: Nick Molnar. (CNBC Internasional)

Molnar awalnya hanya seorang mahasiswa perdagangan di University of Sydney. Namun, di sana, ia memperhatikan bahwa kebiasaan belanja kaum muda telah berubah.

Kaum muda menjadi skeptis terhadap produk keuangan tradisional, seperti kartu kredit. Apalagi itu bisa berujung pada membengkaknya utang.

Jadi, Molnar bersama rekannya memutuskan untuk menemukan alternatif baru yang ramah milenial untuk pembayaran yang ditangguhkan. Sistemnya membebankan biaya penjualan kepada pengecer daripada menagih konsumen atas pembayaran kembali.

Di bawah model "beli sekarang, bayar nanti", pembeli dapat membagi biaya pembelian hingga AUS$ 1.500, dalam empat cicilan yang sama. Sementara pengecer yang berpartisipasi membayar komisi kecil sekitar 4% hingga 6% padasetiap penjualan.

Jika pengguna melewatkan pembayaran, mereka diblokir dari layanan sampai biaya penuh pembelian mereka lunas

Setelah diluncurkan pada akhir 2014, bisnis ini mengalami pertumbuhan yang cepat. Konsumen yang tidak memiliki uang tunai menyukai model cicilan yang sama sementara pengecer, yang ingin meningkatkan penjualan, dengan senang hati membayar sedikit biaya untuk masuk ke platform.

Dalam dua tahun, Afterpay berhasil mengumpulkan hampir AUS$ 25 juta dolar di Bursa Efek Australia dalam penawaran umum perdana.

Satu hal yang membuat bisnisnya makin maju adalah dukungan dari selebriti internasional. Satu Tweet dari bintang reality Kim Kardashian, setelah peluncuran Afterpay di AS pada tahun 2018, membuat Adterpay makin 'booming'.

Merek kosmetik, Kylie Skin, kini menjadi salah satu dari ribuan pengecer. Termasuk pakaian atletik Lululemon dan pembuat pakaian olahraga Jerman Adidas, yang telah masuk ke layanan seiring dengan berkembangnya kebiasaan berbelanja konsume

Selama penguncian musim semi, transaksi kartu kredit Visa turun lebih dari 30% tahun-ke-tahun.Sementara transaksi kartu debit juga anjlok pada periode yang sama, mereka pulih dengan cepat di bulan Mei, karena konsumen mulai berbelanja lagi untuk barang ritel dan perbaikan rumah selama mereka berada di rumah.

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular