Jakarta, CNBC Indonesia - Selir Raja Thailand Maha Vajiralongkorn, Sineenat "Koi" Wongvajirapakdi membuat berita. Ia disebut hendak digulingkan dari kerajaan.
Ini terjadi pasca foto-foto seksinya bocor ke sejumlah pengkritik Raja. Salah satunya didapat jurnalis yang menggeluti politik Thailand, Andrew MacGregor.
McGregor mengatakan ia menerima SD Card berisi 1.450 gambar dari tiga iPhone yang disebutnya sebelumnya dimiliki Sineenat. Sebagian besar adalah swafoto yang eksplisit secara seksual yang mungkin telah dikirimkan ke raja.
Dikutip dari South China Morning Post (SCMP) dan Euro Weekly, pengamat menilai sangat mungkin foto tersebar karena ada upaya meggulingkan perempuan yang digelari permaisuri itu. Lalu seperti apa sosok Sineenat?
Halaman 2 >>
Dilahirkan pada 26 Januari 1985 di Nan, provinsi utara Thailand, Sineenat pertama kali bekerja sebagai perawat. Ia merupakan lulusan dengan gelar Bachelor of Science in Nursing dari Army Nursing College pada tahun 2008.
Pada 2015, Sineenat bergabung dengan korps pengawal raja. Di sinilah ia menyelesaikan berbagai kursus militer, termasuk perang hutan dan terjun payung.
Ia pun akhirnya memperoleh lisensi pilot pribadi.
Dia kemudian pindah untuk melayani sebagai mayor jenderal. Jabatan ini ia dapatkan sebelum akhirnya dinobatkan menjadi pendamping raja, permaisuri, di 2019.
Gelar Sineenat pernah dicopot beberapa bulan setelah dinobatkan. Ia dihukum karena tudingan mencoba mengangkat dirinya 'sederajat' dengan ratu.
Ini terkait diangkat menjadi permaisuri. Ini membuat ketegangan berlangsung antara ia dan Ratu yang ditempati istri keempat Raja Maha, Suthida.
Pengumuman resmi raja mengatakan Sineenat berusaha mencegah Ratu Suthida dimahkotai. Ia menyalahgunakan status kerajaannya.
Pengumuman tersebut menyimpulkan bahwa tindakan Sineenat dianggap tidak setia, tidak berterima kasih, dan tidak menghargai kebaikan raja.
Ini menyebabkan perpecahan di antara para pelayan kerajaan dan kesalahpahaman di antara publik, yang dianggap sama saja dengan tindakan sabotase terhadap negara dan institusi.
Setelahnya, Sineenat sempat dijebloskan ke penjara. The National menyebut bahwa ia ditempatkan di penjara wanita Lat Yao di Bangkok.
Namun ia kemudian dibebaskan sembilan bulan setelahnya. Menurut laporan Sputnik, Sineenat kemudian diterbangkan dengan jet pribadi ke Munich.
Ia kemudian dibawa ke sebuah hotel spa bintang empat di kota ski Garmisch-Partenkirchen di Pegunungan Alpen Bavaria. Gelarnya juga dipulihkan. Raja Thailand sendiri pergi ke bandara Munich untuk menjemputnya di hotel terpencil pada 30 Agustus.
Halaman 3>>
Sejumlah pengamat menilai ini tersebarnya foto untuk meredam popularitas dan melengserkan Sineenat. Akademisi ilmu politik Puangchon Unchanam dari Universitas Naresuan menyebut, itu terkait peran Sineenat yang 'berguna' untuk mengambil hati rakyat.
Ia dicitrakan sebagai bangsawan yang disayangi di Thailand. Ia "muda, energik, cantik, bugar, ramah dan sporty".
Mayor Jenderal Chao Khun Phra Sineenat Bilaskalayani di Facebook, seorang pendukung Sineenat, mengatakan keputusannya untuk mengenakan pakaian lokal Thailand selama tur sang selir menunjukkan bahwa sang selir telah "melakukan studi tentang budaya setiap provinsi".
Pada halaman Facebook berjudul 'Kami mencintai Ratu Suthida', seseorang mencatat bagaimana istri keempat raja itu telah melatih kesabaran saat melewati pengunjuk rasa dalam iring-iringan mobil beberapa minggu yang lalu dan bahwa dia akan selalu mendapat dukungannya.
Di Instagram, tidak ada foto Sineenat di halaman penggemar Suthida dan sebaliknya. Keduanya memang tidak pernah dengan sengaja tampil bersama di depan umum. Ketika mereka berada di acara yang sama, keduanya hampir tidak saling memandang, terutama saat penobatan raja tahun lalu.
"Orang Thailand yang paling progresif mempertanyakan mengapa raja mereka mampu secara terbuka memamerkan dua pasangan resmi, selain banyak wanita lain yang berusaha dirahasiakan oleh istana," kata Andrew McGregor.
"Wajar jika akan terjadi persaingan yang intens antara kedua perempuan tersebut, dan ini akan menimbulkan faksionalisme dan instabilitas di lingkungan kerajaan."