
Heboh Foto Seksi, Ini Peran Selir Sineenat Bagi Raja Thailand

Jakarta, CNBC Indonesia - Kehidupan selir Raja Maha Vajiralongkorn dari Thailand, yakni Sineenat Wongvajirapakdi, bak menaiki wahana roller coaster. Perempuan dengan nama asli Niramon Ounprom itu berhasil menjadi permaisuri kerajaan pertama di Thailand.
Meski begitu Sineenat sempat merasakan dipenjara karena dianggap tidak setia dengan kerajaan. Sineenat dituduh berusaha mencegah Ratu Suthida Phatcharasuthaphimonlak, yakni istri sah keempat Raja Maha dan menyalahgunakan status kerajaannya.
Sineenat disebut mengungkapkan penentangannya dan memberikan tekanannya dengan segala cara terkait pengangkatan Ratu Suthida ke tahta sebagai Ratu Thailand.
Akibatnya semua pangkat kerajaan, dekorasi, dan pangkat militer Sineenat dicabut pada Oktober 2019. Ia pun dipenjara.
Setelah beberapa waktu tidak disebutkan namanya, Sineenat diampuni oleh Raja Thailand dan dibawa ke Jerman dengan jet pribadi Agustus lalu. Gelarnya juga dipulihkan hingga kini.
Saat gelarnya dipulihkan, pada November 2020, Sineenat bersama dengan Raja Maha dan Ratu Suthida sempat menyapa ribuan pendukungnya pada unjuk rasa pro-monarki di Bangkok, meski berada di kerumunan yang berbeda.
Sejak dipekerjakan kembali pada September 2020, Sineenat telah berkeliling provinsi-provinsi Thailand dalam ledakan hubungan masyarakat di tengah gerakan pro-demokrasi yang berkecamuk di seluruh negeri.
Menurut ilmuwan politik Puangchon Unchanam dari Universitas Naresuan, peran publik Sineenat, yang dikenal sebagai Koi, adalah untuk membuat para bangsawan disayangi oleh pemuda Thailand, karena "dia muda, energik, cantik, bugar, ramah dan sporty".
Namun kembalinya, kehadiran perempuan berusia 35 tahun ini malah memunculkan kembali intrik tentang istana, termasuk spekulasi tentang rencana pendukung Ratu Suthida untuk menggulingkannya, terutama setelah skandal yang merilis ratusan foto intim yang menampilkan Sineenat beredar beberapa waktu lalu.
Meskipun kerendahan hati Sineenat yang tampak bisa menjadi anugerah bagi kerajaan, tetapi statusnya sebagai permaisuri itu sendiri menimbulkan masalah citra. Sebab generasi baru Thailand mempertanyakan penghormatan tanpa syarat dari monarki sebagai bagian dari tuntutan untuk demokrasi dan kesetaraan yang lebih besar di negara ini.
"Statusnya tidak sesuai dengan nilai-nilai sosial anak muda saat ini, yang mempromosikan monogami, kesetaraan gender, dan ideologi feminis dalam masyarakat Thailand," kata Puangchon, dikutip dari South China Morning Post (SCMP).
Hubungan tersebut tidak disetujui secara hukum karena hukum Thailand tidak mengakui poligami. Sementara peran historis seorang permaisuri adalah memberikan ahli waris, koneksi politik, atau kekayaan kepada takhta, peran Sineenat adalah memperluas dukungan untuk monarki.
Dalam beberapa minggu terakhir, ia telah melakukan tur ke banyak daerah di Thailand sendirian, mengenakan sarung di setiap daerah tertentu, sebuah tindakan yang membuatnya mendapatkan pujian di media tidak hanya karena selera gaya dan perhatiannya terhadap detail, tetapi juga untuk rasa hormatnya terhadap budaya lokal Thailand.
Tur provinsinya dipandang sebagai upaya untuk melawan protes yang mengguncang Bangkok dan daerah lain, dipimpin oleh orang-orang muda yang menuntut perubahan kerajaan monarki menjadi demokrasi penuh di Thailand.
Sineenat sendiri lahir pada 26 Januari 1985 di Nan, provinsi utara Thailand. Ia pertama kali bekerja sebagai perawat setelah lulus dengan gelar Bachelor of Science in Nursing dari Army Nursing College pada tahun 2008.
Pada 2015, Sineenat bergabung dengan korps pengawal raja, di mana dia menyelesaikan berbagai kursus militer, termasuk perang hutan dan terjun payung, dan memperoleh lisensi pilot pribadi. Dia kemudian pindah untuk melayani sebagai mayor jenderal sebelum menjadi permaisuri kerajaan.
Pada Juli 2019, dia dianugerahi gelar 'permaisuri' untuk menandai ulang tahun ke-67 raja. Ini untuk pertama kalinya dalam hampir seabad seorang Raja Thailand mengambil permaisuri.
(sef/sef) Next Article Foto Hot Bocor, Selir Raja Thailand Sineenat Mau Digulingkan
