Singapura-Hong Kong Batal Terapkan Kemudahan Masuk di Bandara

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
21 November 2020 19:40
A view automated check-in counters at Changi Airport Terminal 4 in Singapore, April 3, 2018. Picture taken April 3, 2018. REUTERS/Edgar Su
Foto: REUTERS/Edgar Su

Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura dan Hong Kong sepakat untuk menunda kesepakatan Travel Bubble selama dua minggu ke depan. Hal ini disampaikan oleh otoritas penerbangan Singapura, merespons peningkatan kasus covid-19 di Hong Kong. 

Pengumuman tersebut datang hanya beberapa jam setelah Singapura dan Hong Kong menandatangani kesepakatan tersebut. Kedua negara menyatakan komitmen perjanjian tersebut yang akan berlaku pada Minggu, kendati ada peningkatan kasus Covid-19 di Hong Kong.

"Jadi perlu dilakukan untuk menghindari ketidaknyamanan yang disebabkan oleh perubahan skema yang mendadak kepada penumpang, terutama mereka yang perlu kembali ke Hong Kong," kata Edward Yau, seperti dikutip CNBC Internasional, Sabtu (21/11/2020).

Travel bubble adalah kesepakatan pembukaan jalur penerbangan ketika dua atau lebih negara yang berhasil mengontrol virus Covid-19 sepakat untuk menciptakan peningkatan jumlah penumpang di jalur ini.  Hal ini dilakukan agar memudahkan masyarakat melintasi perbatasan dengan kerumitan minimum.

Adapun situasi terkini akan ditinjau kembali, di mana kedua belah pihak akan saling menginformasikan perkembangan lebih lanjut. Yau mengatakan, mereka akan membuat pengumuman pada Desember.

Sebelumnya pada hari ini, Otoritas Penerbangan Sipil Singapura mengumumkan bahwa semua penumpang yang tiba dari Hong Kong akan diminta untuk mengikuti tes Covid-19 tambahan.

Mereka juga perlu mengisolasi diri di tempat tinggal mereka baik itu di hotel atau di rumah, karena menunggu hasil tes akan memakan waktu sekitar enam hingga delapan jam.

Adapun perjanjian ini pertama kali diumumkan pada 11 November, di mana para penumpang dar kedua negara tidak mengharuskan adanya isolasi. Kebijakan tersebut akan dimulai sejatinya pada 22 November dengan satu penerbangan setiap hari ke setiap kota, dibatasi maksimum 200 penumpang per penerbangan.

Di bawah kesepakatan ini -yang pertama untuk kedua tujuan sejak pandemi- jumlah penerbangan akan meningkat jika penyebaran Covid-19 di kedua kota tetap terkendali.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gila! Lahan Parkir 1 Mobil di Hong Kong Harganya Rp 18 Miliar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular