
Ekonomi Ambles Akibat Covid-19, Ini Curhatan Sedih Wagub Bali

Jakarta, CNBC Indonesia - Perekonomian Bali masih bergantung penuh dari sektor pariwisatanya. Saat pandemi Covid-19 seperti ini, pertumbuhan ekonomi Bali seolah berada di titik terendah.
Akibat penguncian untuk menekan Covid-19, kunjungan wisatawan di Bali pun menurun. Selama kuartal ketiga tahun 2020 PDB Bali mengalami kontraksi atau tumbuh negatif 12,28% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY).
"Iya kalau dikatakan paling tertekan memang betul. Bali mengalami kontraksi di kuartal ketiga menjadi minus 12 persen lebih. Jadi beberapa stimulus sudah kami upayakan oleh pemerintah tapi ada berapa asumsi yang meleset," kata Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati di program Power Lunch CNBC Indonesia, Jumat (13/11/2020).
Meski sempat ditutup untuk kunjungan wisatawan, Tjokorda mengatakan bahwa Bali telah membuka kedatangan wisawatan domestik sejak 31 Juli lalu. Namun Pulau Dewata itu masih tertutup bagi wisatawan mancanegara (wisman), yang biasanya paling banyak menghamburkan uang selama berlibur di sana.
Ketergantungan Bali terhadap pariwisata Internasional sangat tinggi. Sementara itu, 53% PDB Bali bersumber dari sektor pariwisata.
Pertumbuhan negatif ini menjadi kontraksi ketiga di Bali sepanjang tahun 2020, setelah Triwulan I output ekonomi Bali tumbuh negatif 1,14% dan di Triwulan II 10,98% (YoY).
"Saya lihat kuartal 1-2 dan 3 menunjukkan angka yang terus menurun. Namun demikian ada beberapa formulasi usulan ke pusat agar bisa bantu meringankan masyarakat Bali. Jadi beberapa stimulus sudah kami upayakan oleh pemerintah tapi ada berapa asumsi yang meleset," papar dia.
Untuk membantu perekonomiannya, Pemrov Bali sudah memberikan bantuan langsung dengan memberi sembako dan bantuan lainnya. Serta mengadakan relaksasi dan bekerjasama dengan perbankan dan stakeholder di Bali.
"Ya jadi diberikan bantuan Tunai Langsung. Di bulan Mei kami sudah mulai mencairkan karena prediksi kami sekitar bulan Juli sudah bisa kita baik untuk lokal maupun internasional. Tapi ini belum ada kemajuan bahkan bulan Agustus Bali terkena kasus tertinggi Covid-19," ungkapnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Intip Geliat Industri Biji Kopi Bertahan Saat Pandemi Corona