
Intip Gaya Busana Trump & Biden di Pilpres, Mana Lebih Keren?

Jakarta, CNBC Indonesia - Jika dilihat secara kasat mata, gaya busana antara Donald Trump dan Joe Biden di Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2020 memang tampak sama. Mereka sama-sama mengenakan setelan formal lengkap dengan jas dan dasi.
Namun, bila diamati lebih dekat, terdapat perbedaan mencolok di antara keduanya. Lantas untuk urusan berbusana, siapa pemenangnya?
Menurut Hope Hicks, juru bicara kampanye Trump, bosnya selama ini memakai setelan yang dibuat khusus oleh Brioni, sebuah label eksklusif asal Italia yang khusus membuat setelan formal.
Mengutip Wolipop Detik.com, Donald Trump juga diketahui memesan jas dari Martin Greenfield Clothiers. Nama yang satu ini memang telah menjadi andalan beberapa orang nomor satu di AS, sebut saja Presiden Barack Obama dan Bill Clinton.
Meski ditangani oleh ahlinya, setelan jas yang membungkus tubuh bongsor Donald Trump malah meninggalkan kesan sebaliknya. Di media sosial, muncul komentar seperti: "Pakaian Trump terlihat hanya cocok untuk orang miskin" dan "Untuk seorang yang kaya seperti Trump, seharusnya dia memakai jas yang dijahit khusus."
![]() President Donald Trump speaks during the second and final presidential debate Thursday, Oct. 22, 2020, at Belmont University in Nashville, Tenn., with Democratic presidential candidate former Vice President Joe Biden. (AP Photo/Julio Cortez) |
Dari mata profesional pun sepakat bahwa setelan Donald Trump ill-fit alias kebesaran. Pilihan tersebut juga mencerminkan karakter sang pemakai yang selalu ingin menjadi pusat perhatian.
"Melihat kepribadiannya, Trump seolah ingin semua penampilannya serba mengesankan. Semakin besar jasnya, semakin kecil kemungkinan Anda mengabaikannya," kata Jatin Vengurlekar, desainer Montagio, sebuah merek pembuat eksklusif di Sydney, kepada Fairfax Media seperti dikutip Sydney Morning Herald.
Disebutkan pula bahwa simpul dasi Trump terlalu kecil dengan panjang yang berlebihan yakni melewati sabuk celana.
Analisa senada diungkapkan oleh Fresh, seorang penjahit sekaligus desainer yang berbasis di Los Angeles. Menurutnya, selain terlalu besar, jas Donald Trump memiliki bahu yang terlalu mengotak.
"Potongan ini menciptakan lebih banyak ruang di dada, sehingga membuatnya lebih mudah kusut," kata dia kepada The Huffington Post.
Lain halnya dengan Joe Biden yang dianggap memakai jas dengan potongan yang pas di tubuhnya.
"Jas yang dikenakan Biden fokus pada bagian bahu, sehingga potongan bagian dada dan lengan jatuh lebih pas," kata Fresh.
Untuk urusan celana, tampaknya Trump harus menerima kekalahan lagi.
"Celana Trump terlihat besar di bagian paha, lutut, dan betis," kata Fresh.
Hal itu membuat potongan celana bagian kanan dan kiri terlihat menyatu saat Trump berdiri.
"Padahal, celana yang baik bukan yang terlihat menyatu seperti itu," imbuhnya.
Adapun celana Biden terlihat lebih ramping, dengan ujung celana yang tidak menutupi sebagian sepatu. Saat Biden bergerak, Biden tetap memperlihatkan sepatunya secara utuh tanpa berlebihan.
![]() Democratic presidential candidate former Vice President Joe Biden smiles during the first presidential debate Tuesday, Sept. 29, 2020, at Case Western University and Cleveland Clinic, in Cleveland, Ohio. (AP Photo/Patrick Semansky) |
Tak hanya celana yang terlihat lebar, panjang celana Donald Trump juga sampai menutupi sebagian sepatunya. Efeknya, celana pria 74 tahun itu terlihat tak sesuai dengan ukurannya.
Satu lagi poin plus bagi Joe Biden dalam hal gaya busana, Fresh memuji detail saku pada kantong jas mantan Wakil Presiden AS itu. Menurutnya, sentuhan tersebut membuat Biden yang saat ini berusia 77 tahun tampak lebih segar dan punya selera gaya yang berkelas.
(wia/wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh, Joe Biden Ucapkan Insya Allah di Depan Trump
