Psikolog Ungkap Alasan Penderita Covid-19 Sering Dikucilkan

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
09 October 2020 17:25
Infografis/ Jangan Tertipu, Ini 10 Hoax Soal Covid-19/Aristya Rahadian
Foto: Ilustrasi virus corona baru penyebab Covid-19 (Edward Ricardo/CNBC Indonesia).

Jakarta, CNBC Indonesia - PasienĀ Covid-19 seringkali mendapatkan stigma negatif dari masyarakat,. Mereka banyak dicibir hingga dikucilkan di lingkungannya. Kondisi yang terjadi di masyarakat ini dapat terjadi karena tidak terlepas dari informasi yang kurang tepat dan bias terkait virus corona baru penyebab Covid-19.

Psikolog Anak dan Keluarga Konselor Employee Assistance Program di BUMN dan Lembaga Negara Mira Amir mengatakan, stigma negatif bisa juga karena ada distorsi ketika menerima pesan yang sudah dikemas dengan baik dan benar. Akhirnya ada pula yang berkembang menjadi informasi yang keliru, sehingga berpengaruh pada keputusan yang diambil.

"Mereka kurang mendapatkan info yang utuh dan benar. Seringkali semua 'katanya-katanya' yang tidak tahu dapat dari siapa. Padahal sebenarnya mereka bisa mendapatkan langsung dari pakarnya, mungkin dokter atau tenaga kesehatan lainnya," kata Mira, Jumat (09/10/2020).

Untuk menghilangkan stigma akan lebih mudah jika di antara masyarakat ada yang bisa mempersuasi, dan mengkomunikasikan. Mereka bisa figur yang disegani atau memiliki kompetensi. Selain itu harus dilihat komunikasi kelompoknya seperti apa, karena ada yang bisa komunikasi sambil bersantai dan dari media sosial, ada juga yang membutuhkan forum yang lebih formal.



Jika masyarakat atau kelompok tertentu sudah terlanjur ketakutan, dia menyarankan pada penyintas Covid-19 untuk menyadari bahwa stigma negatif yang dilontarkan orang lain akan kondisinya adalah hal yang tidak bisa diatur. Para penyintas Covid-19 harus lebih fokus pada hal yang bisa diubah, bukan stigma negatif karena ketidaktahuan dan kurang pahamnya terhadap kondisi pasien.

"Lebih baik bukan memikirkan dan meyalahkan diri sendiri, karena kita tidak bisa mengubah kondisi itu. Tetapi bagaimana kita merasa nyaman dan menerima kondisi kita dan merasa bahagia, alihkan isi pikiran terhadap apa yang bisa saya lakukan," kata Mira.

Selain itu, dia juga meminta masyarakat yang terkena Covid-19 agar jangan takut untuk memeriksakan diri untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut. Mira menegaskan kejujuran dan penerimaan diri merupakan bagian dari pengobatan. Apalagi tenaga kesehatan sudah berupaya keras untuk merawat pasien Covid-19.

Masyarakat juga dihimbau untuk selalu mematuhi #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitanganpakaisabun dan air mengalir. Sesuai pesan Satgas Penanganan Covid, yang dilakukan agar displin 3M (memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta cuci tangan) belum sebanding dengan perjuangan dokter dan tenaga kesehatan yang merawat pasien di rumah sakit.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inilah 5 Gejala Awal Penularan Covid-19 yang Jarang Terjadi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular