BKS Bongkar Alasan Ajak Kolab Atta Hingga Deddy Corbuzier

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
17 September 2020 21:45
Komisi V DPR RI menggelar rapat kerja dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR, dan Kakorlantas Polri membahas evakuasi sarana dan prasarana arus mudik dan arus balik Hari Raya Idul Fitri 1441H. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Budi Karya Sumadi (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi buka-bukaan mengenai langkah pemerintah melibatkan influencer dalam menyososialisasikan program dan hasil kinerja. Cerita itu diungkapkan Budi Karya dalam webinar yang diselenggarakan Indonesia National Air Carrier Association (INACA).

"Ini judulnya juga unik, intip jurus jitu bandara atasi penyebaran Covid-19 dan Kita memang harus campaign untuk itu. Saya melakukan itu tidak lazim. Saya buka rahasia saja ya, saya sudah menghubungi 2 YouTubers," kata Budi Karya.

Dua YouTubers yang dimaksud adalah Atta Halilintar dan Deddy Corbuzier. Budi Karya mengaku menyampaikan penjelasan mengenai teknologi filter High Efficiency Particulate Air (HEPA) yang dimanfaatkan pesawat untuk menjaga sirkulasi udara aman dari Covid-19.

"Saya jelaskan tentang HEPA ke 2 orang ini dan itu insya Allah bisa memberikan suatu cara lain. Karena dengan cara-cara yang biasa, berita ini sedemikian heavy. Bahkan pada saat saya bicara dengan Deddy Corbuzier, dia tekankan saya bahwa berita negatif tentang Covid-19 bahkan diumpamakan ketidakberdayaan atau ketidakpedulian pemerintah itu ada. Dan kita dianggap proekonomi saja," ujar Budi Karya.

Dia menjelaskan bahwa dampak dari pandemi Covid-19 memang membuat kerugian di berbagai sektor. Kendati begitu, sebagai upaya pemulihan juga dibutuhkan tenaga ekstra.

"Saya ingin mengatakan harus taat konsisten, tetapi juga harus menyediakan waktu dan dana untuk promosi. Dengan cara-cara yang baru. Jangan kita ngomong sendiri. Ngomong sendiri di lingkungan sendiri, siapa yang dengar," tuturnya.

Ia mengaku butuh endorse tentang apa yang sudah dilakukan pemerintah, termasuk pola protokol kesehatan di bandara yang selama ini menurutnya sudah ketat. Upaya itu yang perlu dikampanyekan dengan melibatkan influencer.



"Orang menganggap kita abai, enggak, ini ketat sekali kita lakukan. HEPA juga kita sampaikan. Saya pikir apa yang bapak lakukan sudah luar biasa. Tinggal bagaimana announce secara cerdas masuk kepada kantong-kantong endorse, kantong-kantong tertentu yang tidak bisa dengan cara-cara lama lagi. Jelas bahwa cara komunikasi kita ini agak tertinggal," katanya.

Dalam kesempatan itu, hadir pula Ketua INACA Denon B. Prawiraatmadja. Ia menjelaskan memang selama ini kampanye aman bepergian terus digencarkan.

"Kami bersama seluruh maskapai anggota asosiasi melakukan di beberapa kota seperti di Bali di Medan, di Yogyakarta, dan Surabaya untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat bahwa di dalam pesawat ada satu sistem yang kita kenal dengan HEPA, yaitu di mana sistem sirkulasi di dalam pesawat ini diganti setiap 2 menit sekali," katanya.

Dengan begitu, dia meminta masyarakat tidak perlu khawatir karena canggihnya sistem sirkulasi di dalam pesawat ini bisa mengurangi resiko penularan Covid-19 yang terjadi di dalam pesawat. Dia juga mengutip salah satu laporan IATA di bulan Januari sampai dengan bulan Maret, nyaris tidak ada penularan yang terjadi di pesawat.

"Hanya ada tiga episode yang diduga terjadi penularan namun tidak terbukti. Kemudian studi yang dilakukan juga melihat bahwa ada 1 penumpang di bulan Januari yang positif teridentifikasi Covid-19 dari Wuhan menuju Toronto, bahkan di dalam pesawat itu tidak ada satu orang pun yang tertular," ujar Danon.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sah! Negara Resmi Atur Gowes, Ini Aturan Lengkapnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular