Lifestyle

Simak! 5 Cara Keuangan Survive Kalau RI (Amit-amit) Resesi

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
15 September 2020 12:32
Ilustrasi Koin Rupiah

Jakarta, CNBC Indonesia - Resesi kini menjadi topik hangat yang sering dibicarakan. Ekonomi dunia ambles dan puluhan negara sudah jatuh ke jurang resesi akibat pandemi virus corona (Covid-19) yang tak kunjung selesai.

Indonesia juga digadang-gadang akan mengalami resesi. Meski resesi adalah sebuah hal yang terjadi di luar kendali, tetapi tiap individu tetap dapat mengendalikan respon dan mempersiapkan diri kala resesi menghantam.



Mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi keuangan dapat membuat menjadi pilihan, sehingga tiap individu dapat bertahan dari resesi. Berikut langkah pencegahan untuk bertahan hidup kala resesi.

Punya Emergency Fund adalah Keharusan!

Ketika ekonomi mulai menurun, pekerjaan dan pendapatan kita bisa terancam, dan karena alasan inilah menyimpan dana darurat (emergency fund) sangat penting saat menghadapi resesi.


Singkatnya, dana darurat adalah uang yang ditabung dengan tujuan membantu individu menjalani kehidupan sehari-hari selama kesulitan keuangan.

Jika memungkinkan, cobalah menabung dana darurat sekitar 3 sampai 6 bulan gaji, jadi ketika ekonomi sedang turun dan uang kian menipis, kamu tidak perlu beralih ke kredit. Sebab menggunakan kredit adalah kesalahan, apalagi saat masa resesi.

Selain itu, lebih baik lagi mulai menabung untuk dana darurat sebelum krisis keuangan melanda. Caranya adanya menyisihkannya terlebih dahulu sesaat setelah mendapatkan gaji.

Buat Anggaran dan Lunasi Utang

Memiliki utang adalah beban. Maka dari itu, lebih baik membuat rencana untuk melunasi semua utang yang kamu, agar nantinya kamu akan terbebas secara finansial.

Langkah pertama untuk berhasil melunasi utang adalah dengan menetapkan anggaran yang secara akurat mencerminkan uang yang masuk ke dalam kas kamu, dan ke mana uang itu seharusnya pergi.

Jika kamu tidak menangani utang seagresif mungkin, nantinya ini malah akan menambah utang. Maka memiliki anggaran akan membantu Anda mengidentifikasi area pengeluaran yang dapat dikurangi sehingga lebih banyak uang yang dapat digunakan untuk membayar utang.

Merampingkan Gaya Hidup yang Lebih Hemat (Frugal Lifestyle)

Merampingkan dan mempelajari cara hidup hemat dapat menjadi strategi yang bagus, apalagi saat masa resesi ini semua penuh dengan ketidakpastian. Gaya hidup frugal akan membuat anda meningkatkan tabungan, dan mengecilkan pengeluaran. Ini juga akan membuatmu lebih mudah beradaptasi dengan gaya hidup baru ketika resesi melanda.

Hidup hemat tidak sesulit kedengarannya, dan bertentangan dengan pendapat populer, gaya hidup hemat bukanlah menjadi pelit dan merampas hal-hal yang membuatmu bahagia. Sebaliknya, ini tentang membuat pilihan pengeluaran secara sadar yang mengurangi pengeluaran, dengan dampak minimal pada gaya hidup yang kamu jalani.

Contohnya kamu bisa memulai mengurangi pengeluaran belanja bulanan atau paket ponsel. Kamu juga bisa beralih dari kendaraan pribadi dengan angkutan umum.

Kuncinya adalah memastikan pemotongan biaya hidup yang kamu lakukan tidak terlalu ekstrem, atau akan sulit dipertahankan di masa mendatang. Mempelajari cara bertahan hidup dengan lebih sedikit adalah kunci untuk hidup tahan resesi.

Diversifikasikan Penghasilanmu!

Sebagian besar dari kita akrab dengan pepatah "jangan taruh semua telur dalam satu keranjang", dan pepatah ini bisa diterapkan pada sumber penghasilanmu.

Jangan hanya mengandalkan pendapatan dari satu pekerjaan tertentu. Jika kamu menjadi pekerja tetap di sebuah perusahaan, kamu tetap bisa mengambil pekerjaan sampingan, seperti berjualan, membuka commission gambar, dan lainnya saat akhir pekan.

Memiliki banyak pendapatan dapat sangat membantu. Jika satu sumber pendapatan mulai menyusut atau hilang, kamu masih memiliki sumber lain untuk digunakan kembali untuk membantu bertahan hidup.

Diversifikasi Investasimu!

Selain mendiversifikasi pendapatanmu, penting juga untuk mendiversifikasi investasi. Jangan hanya berinvestasi pada satu jenis investasi saja. Kamu dapat berinvestasi di sejumlah sarana investasi yang berbeda.

Contohnya real estat, entah itu membeli rumah, kondominium, atau bahkan tanah, adalah investasi umum yang umumnya meningkat seiring waktu. Berinvestasi dalam saham, terutama indeks pasar saham, adalah cara yang baik untuk membantu portofolio tumbuh, sementara obligasi seringkali menjadi cara yang baik untuk menghasilkan pendapatan.

Kamu juga dapat mempertimbangkan investasi secara internasional, karena melakukan diversifikasi ke negara lain juga dapat membantu mengurangi kerentanan terhadap penurunan ekonomi.

Next Page
Diversifikasi
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular