
DKI Tak Sendiri, Auckland Selandia Baru Juga Masih PSBB

Jakarta, CNBC Indonesia - Selandia Baru akan mencabut pembatasan virus corona (Covid-19) di seluruh negeri pada 21 September. Namun ini tak berlaku bagi kota terbesarnya Auckland yang merupakan pusat gelombang kedua infeksi.
Hal ini ditegaskan langsung Perdana Menteri Jacinda Ardern. Ia mengatakan pembatasan di bekas ibu kota itu baru akan ditinjau minggu depan.
Di kesempatan yang sama, ia juga mengaku bakal meringankan semua persyaratan jarak fisik di pesawat terbang. Ini untuk memulihkan Air New Zealand, yang harus membatasi penumpang di pesawatnya selama berbulan-bulan.
"Saya tahu perubahan ini akan membuat perbedaan nyata bagi Air New Zealand dan bagian-bagian negara itu yang mencari peningkatan jumlah pengunjung," kata Ardern dalam konferensi pers di kota Dunedin sebagaimana ditulis Reuters.
Sementara itu, masker masih menjadi barang yang wajib digunakan di semua angkutan umum.
Selandia Baru, negara berpenduduk lima juta, sempat dicap berhasil menghentikan penularan komunitas Covid-19. Tetapi wabah baru di Auckland pada bulan Agustus mendorong pemerintah untuk mengembalikan kota itu ke dalam isolasi.
Ardern, yang bakal menghadapi pemilihan umum pada 17 Oktober, mengurangi pembatasan bulan ini. Tetapi kota itu masih di bawah level siaga 2.5, yang berarti pertemuan sosial lebih dari 10 orang tidak diperbolehkan.
Sebelumnya, Selandia Baru pada hari Senin telah melaporkan satu kasus baru virus corona di komunitas. Ini menjadikan jumlah total kasus menjadi 1.447 dan 24 kematian.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bebas Corona, Warga Selandia Baru Berpesta, Pelukan & Ciuman