Lifestyle
Malangnya si Mulan: Dikritik Sana-sini, di Bawah Ekspektasi
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
14 September 2020 10:37
Jakarta, CNBC Indonesia - Disney memiliki harapan besar bahwa Mulan akan sukses di China. Namun pembuatan ulang live-action dari film animasi ini tidak seperti yang diharapkan.
Menjelang akhir pekan, persepsi film tersebut ke publik telah rusak oleh seruan boikot dan beberapa ulasan buruk. Pada akhirnya, film itu menghasilkan lebih dari US$ 23 juta (Rp 344 miliar) selama tiga hari akhir pekan.
Hal ini kurang dari $ 30 juta yang dihasilkan 'Tenet'. Ini adalah film Christopher Nolan yang tayang di China selama akhir pekan seminggu yang lalu.
Disney menyebut bahwa pembukaan 'Mulan' mirip dengan rilis 'Cinderella' dan 'Maleficent: Mistress of Evil' di negara tersebut. Perusahaan mencatat bahwa pasar turun hampir 50% dibandingkan tahun lalu.
Di AS, pembukaan senilai US$ 20 juta selama pandemi mungkin saja akan dipuji. Namun di China, ini awal yang 'biasa saja'.
Mulan kalah dari 'The Eight Hundred,' sebuah film epik perang dari China. Film itu mencetak US$ 83 juta (Rp 1,2 triliun) selama debutnya bulan lalu, di mana hanya sedikit bioskop yang dibuka untuk umum karena masih mewabahnya corona (Covid-19).
"Di pasar tempat konten lokal seperti The Eight Hundred berkembang pesat, ini adalah kesalahan besar bagi Disney," kata Jeff Bock, analis senior di Exhibitor Relations, dikutip dari CNBC International.
"China seharusnya menjadi penyelamat untuk film ini. (Namun) sekarang (Mulan) bergantung pada kesuksesan video premium on-demand di Disney +."
Sementara itu, Disney belum merilis data apa pun tentang penjualan online 'Mulan' melalui layanan streaming-nya.
Pekan lalu, Christine McCarthy, kepala keuangan Disney, mengatakan perusahaan akan mengungkapkan lebih banyak tentang kinerja film tersebut selama laporan pendapatan kuartalan berikutnya pada bulan November.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Masih Gegara Corona, Film Mulan Batal Tayang Bulan Juli
Most Popular