
Berharta Rp 2.926 T, Ini Kunci Sukses Bisnis Jeff Bezos

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Amazon Jeff Bezos sekarang memiliki kekayaan US$ 202 miliar (Rp 2.962 triliun), menurut Indeks Miliarder Bloomberg.
Bezos adalah orang pertama yang melampaui ambang kekayaan mencapai US$ 200 miliar dan tetap menjadi orang terkaya di dunia hingga saat ini.
Untuk pencapaian ini, Bezos berterima kasih atas kesuksesan perusahaannya.
Sebagian besar kekayaan pribadinya terkait dengan lebih dari 57 juta saham Amazon miliknya, raksasa e-commerce ini memiliki kapitalisasi pasar sekitar $ 1,7 triliun.
Ketika melihat kembali kesuksesannya dengan Amazon, Bezos mengatakan keputusan terbaiknya semuanya dibuat dengan cara yang sama.
"Semua keputusan terbaik saya dalam bisnis dan hidup telah dibuat dengan hati, intuisi, nyali bukan [dengan] analisis," kata Bezos.
"Ketika Anda dapat membuat keputusan dengan analisis, Anda harus melakukannya, tetapi ternyata dalam hidup keputusan terpenting Anda selalu dibuat dengan naluri, intuisi, rasa, hati."
Menurutnya, tanpa intuisi, Amazon akan melewatkan penemuan besar dan juga melewatkan kesuksesannya.
″Pengembaraan dalam bisnis dibimbing oleh firasat, naluri, intuisi, rasa ingin tahu. Penemuan yang sangat besar yang 'non-linier' sangat mungkin membutuhkan pengembaraan," papar dia.
Misalnya, keputusan Bezos untuk memberi lampu hijau pada Amazon Prime pada akhirnya didasarkan pada intuisi.
"Tidak ada satu orang pun yang paham finansial yang mendukung keputusan untuk meluncurkan Amazon Prime. Setiap spreadsheet (lembar data) menunjukkan akan terjadi bencana. Jadi itu harus dibuat dengan keberanian," ujarnya.
Adapun keputusan berani itu telah sukses besar. Amazon memiliki lebih dari 150 juta pelanggan perdana berbayar secara global, menurut laporan pendapatan kuartal keempat 2019.
Selain itu, pendapatan dari layanan berlangganan, termasuk biaya keanggotaan Perdana, Music Unlimited dan Prime Video Channels, mencapai US $ 5,24 miliar untuk kuartal tersebut, menurut CNBC International.
"Orang-orang menganggap Amazon sangat berorientasi pada data. Tapi banyak keputusan terpenting tidak bisa dibuat dengan data," kata Bezos.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mulianya, Orang Terkaya Dunia Bangun Sekolah Anak-anak Gratis
