
Sekutu Jadi Musuh? Kanada Serang Balik AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Kanada menyerang balik Amerika Serikat. Kebijakan kenaikan tarif 10% pada aluminium yang dilakukan pemerintah Presiden AS Donald Trump membuat Kanada melakukan aksi balasan.
Sekutu AS itu memberlakukan tarif pada barang-barang AS senilai US$ 2,7 miliar. Kanada menyebut ini timbal balik yang sempurna atas tindakan Trump.
"Kanada akan menanggapi dengan cepat dan kuat," kata Wakil Perdana Menteri Kanada Chrystia Freeland pada konferensi pers dikutip dari CNBC International, Sabtu (7/8/2020).
"Kami akan memberlakukan tindakan balasan "dolar-untuk-dolar" sebagai balasan yang sempurna," katanya.
Hal senada juga sudah diumumkan Perdana Menteri Justin Trudeau melalui akun Twitternya. Ia menegaskan akan ada pembalasan untuk membela industri aluminiumnya.
"Menanggapi tarif Amerika yang diumumkan hari ini, Kanada akan memberlakukan tindakan balasan yang akan mencakup tarif pembalasan "dolar-untuk-dolar". Kami akan selalu membela para pekerja aluminium kami. Kami melakukannya pada 2018 dan kami akan membela mereka lagi sekarang," tulisnya di akun Twitter @JustinTrudeau.
Disebutkan ia juga akan menghabiskan 30 hari ke depan untuk berkonsultasi dengan warga dan bisnis Kanada mengenai daftar luas produk yang mengandung aluminium.
Sebelumnya, Kamis (6/8/2020), Presiden AS Donald Trump menuding tetangganya itu memanfaatkan negerinya. Sebelumnya, sempat membebaskan produk-produk Kanada dari tarif. Ini adalah bagian dari kesepakatan perdagangan bebas termasuk dengan Meksiko.
"Kanada memanfaatkan kita," kata Trump dalam pidatonya, di Ohio, Kamis (6/8/2020) sebagaimana ditulis AFP.
"Saya menandatangani sebuah proklamasi yang membela industri Amerika, dengan memberlakukan tarif alumnium Kanada."
"(Namun syaratnya) tidak akan membanjiri negara kita (AS) dengan ekspor dan membunuh semua pekerjaan aluminium kita," tegasnya.
"Produsen aluminum Kanada melanggar komitmen itu."
Ia berujar perjanjian sebelumnya dengan Kanada tidak efektif. Bahkan, akan merugikan industri dalam negeri.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Berhubungan Intim Saat Pandemi, Dokter Sarankan Pakai Masker
