Internasional

Gegara Tanzanite, Pria Ini Jadi Miliuner dalam Sehari

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
26 June 2020 13:16
This Feb. 9, 2015 photo shows a salesman at the New Era Gems holding a tanzanite mineral found in Tanzania displayed during the Arizona Mineral and Fossil Show in Tucson, Ariz. (AP Photo/Astrid Galvn)
Foto: Batu Permata (AP/Astrid Galvn)

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang pria penambang skala kecil di Tanzania telah menghebohkan dunia pasca dirinya menemukan batu yang mengubahnya menjadi miliuner dalam semalam.

Penambang bernama Saniniu Laizer menemukan dua batu langka Tanzanite yang memiliki berat gabungan 15 kg. Berkat batu yang hanya bisa ditemukan di Tanzania utara itu, Laizer berhasil mengantongi US$ 3,4 juta atau sekitar RP 48 miliar saat menjualnya pada Kementerian Mineral Tanzania, Rabu lalu (24/6/2020).



"Besok akan ada pesta besar," kata Laizer, yang merupakan seorang ayah dari lebih dari 30 anak dan empat istri itu, kepada BBC.

Dia juga berencana untuk berinvestasi di komunitasnya di distrik Simanjiro di Manyara.

"Saya ingin membangun pusat perbelanjaan dan sekolah. Saya ingin membangun sekolah ini di dekat rumah saya. Ada banyak orang miskin di sini yang tidak mampu membawa anak-anak mereka ke sekolah."

"Saya tidak berpendidikan tetapi saya suka hal-hal berjalan secara profesional. Jadi saya ingin anak-anak saya menjalankan bisnis secara profesional."

Bukan hanya mendapat uang dalam jumlah besar, Presiden John Magufuli sampai menelepon untuk memberi selamat kepada Laizer atas penemuannya itu.

"Ini adalah manfaat penambang skala kecil dan ini membuktikan bahwa Tanzania kaya," kata Magufuli.

Lalu jenis batu apakah Tanzanite tersebut hingga harganya mencapai selangit?

Menurut laporan, Tanzanite merupakan batu khusus yang umum digunakan untuk membuat ornamen atau perhiasan. Batu ini termasuk salah satu batu permata paling langka di Bumi. Bahkan, seorang ahli geologi setempat memperkirakan pasokannya mungkin habis dalam 20 tahun ke depan.

Daya tarik batu mulia itu terletak pada ragam warnanya, di mana bisa menunjukkan tiga warna berbeda termasuk hijau, merah, ungu hingga biru. Sementara itu untuk harganya, ditentukan oleh kelangkaannya dan juga warna atau kejernihannya.

Tanzanite yang ditemukan oleh Laizer pekan lalu itu sendiri merupakan yang terbesar di dunia, yaitu masing-masing memiliki berat 9,2 kg dan 5,8 kg. Selama ini batu Tanzanite terbesar yang pernah ditambang hanya seberat 3,3 kg.

Menurut Forbes, Tanzanite pertama kali ditemukan di Tanzania pada tahun 1976, di daerah pertambangan yang sangat kecil di dekat Bukit Mererani, satu-satunya tempat di dunia di mana batu itu pernah ditemukan. Ahli geologi memperkirakan bahwa semua cadangan alami Tanzania akan habis pada tahun 2050.



Tanzanite vs Sapphire

Sapphire atau safir merupakan batu permata biru yang sangat dikenal dan diminati. Namun ternyata, jika dibandingkan dengan Tanzanite, keduanya akan tampak sama persis, sebagaimana dilaporkan Rising Sun Chatsworth.

"Rupa tanzanite dan safir terlihat sangat mirip dan sulit bagi mata yang tidak terlatih untuk membedakan mereka tanpa pemahaman. Faktanya, tanzanite sering disalahartikan sebagai safir. Namun, dalam segala hal, kedua batu ini sangat berbeda satu sama lain."

Beberapa perbedaan yang ada di antara dua batu mulia ini salah satunya adalah kelangkaannya. Di mana pasokan alami safir, meski cukup langka, jauh lebih berlimpah daripada Tanzanite.

"Tanzanite ditemukan hanya di satu wilayah Tanzania (di kaki Gunung Kilimanjaro) dan sekitar 1000 kali lebih jarang daripada berlian!" tulis media Afrika Selatan itu.

"Persediaan alami tanzanite semakin menipis dan diperkirakan akan habis dalam beberapa dekade mendatang. Inilah sebabnya mengapa batu itu disebut 'fenomena geologis' karena peluang tambang tanzanite lain ditemukan sekitar 1 juta banding 1."

Dalam hal warna, Tanzanite yang berkualitas bisa memiliki warna yang sama dengan warna safir dan sulit membedakannya. Namun, Tanzanite adalah batu permata pleochroic, yang berarti dapat menampilkan warna yang berbeda jika dilihat dari sudut yang berbeda, biru dan ungu. Vivid Intense blue adalah warna tanzanite terbaik dan paling berharga.

Sementara dalam hal ketahanannya, Tanzanite lebih tidak tahan lama dibandingkan Sapphire. Peringkat Sapphire ada pada skala 9 Mohs, sementara Tanzanite peringkatnya hanya 6 sampai 6,5 pada skala Mohs.

Itu berarti, dibandingkan safir, Tanzanite dapat lebih mudah tergores dan rusak serta memiliki ketangguhan dan pembelahan yang buruk, yang berarti dapat pecah jika terhantam.

Selain kalah dari safir dalam hal ketahanan, Tanzanite juga kalah jauh dalam hal harga dan popularitas. Namun, cadangannya yang langka dipastikan akan membuat harga batu ini melejit.

Terakhir, reputasi Sapphire sendiri telah cukup erat dengan hal-hal mewah seperti kerajaan dan sering dipakai oleh bangsawan anggota kerajaan, yang mana tidak dimiliki Tanzanite. Salah satu bukti kepopuleran Sapphire di kalangan kerajaan adalah kehadiran cincin safir biru paling terkenal di dunia milik Putri Diana, yang sekarang dipakai oleh Kate Middleton.

Itu adalah batu permata biru yang paling dikenal dan termasuk yang paling mahal. Namun demikian, Tanzanite memiliki reputasi sebagai batu paling indah yang ditemukan dalam 2000 tahun terakhir.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh! Pria Ini Jadi Miliuner karena Jual Batu Rp 48 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular