
Yang Mau 'Ngemal', Pengunjung Dibatasi 30 Ribu Orang/Hari

Jakarta, CNBC Indonesia - Aturan ketat mengunjungi mal disebut sudah dilakukan sejumlah pengelola pusat perbelanjaan di Jakarta. Dari 80 mal di DKI yang menjadi anggota Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), kesemuaya diklaim sudah melakukan pembatasan pada jumlah pengunjung bahkan hingga 50%.
"Di setiap mal ada alat hitung, misal pengunjung 60 ribu per hari, jadi hanya dibatasi boleh masuk 30 ribu per hari," kata Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia Ellen Hidayat saat video conference di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (26/6/2020).
![]() Persiapan transisi new normal Trans Studio Mall Cibubur (CNBC Indonesia/ Tri Susilo) |
Menurutnya sejak 15 Juni 2020, seluruh pusat perbelanjaan yang telah dibuka menerapkan protokol kesehatan. Diantaranya saat memasuki mall, ada tanda-tanda tertentu yang dibuat untuk mengatur jarak masuk dan keluar pengunjung, termasuk pengaturan suhu tubuh pengunjung.
"Saat menggunakan eskalator juga, kita tak bisa lagi seperti jaman normal dulu, bertumpuk," ujarnya lagi.
Sementara untuk restoran yang telah menerima pengunjung makan di tempat juga menerapkan protokol kesehatan. Bahkan, buku menu yang biasanya ada, kini diganti dengan cara lain.
"Semua resto sudah meningkatkan keamanan dan higienitas. Buku menu sudah tidak disentuh, ada aplikasi, QR code, ada juga place mate sekali pakai," jelasnya.
Selanjutnya Ellen angkat bicara terkait pesan berantai di Whatsapp Group yang sempat beredar, dimana pusat perbelanjaan yang tutup, untuk restorannya dikatakan menggunakan bahan-bahan membusuk saat dibuka kembali.
Menurutnya, saat mall tutup, sejatinya tidak benar-benar 100%. Sebab, pemilik restoran maupun pengelola mall tetap melakukan kegiatan bersih-bersih secara rutin.
"Saat mall tutup tidak 100%. Misal untuk produk pangan, farmasi dan beberapa diijinkan," pungkasnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Intip Canggihnya Teknologi Penunjang New Normal di Mal DKI