Internasional

Hat-trick, Hong Kong Tetap Kota Termahal di Dunia

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
10 June 2020 10:50
Hong Kong Peringatan Hari Tiananmen. AP/Kin Cheung
Foto: Hong Kong Peringatan Hari Tiananmen. AP/Kin Cheung

Jakarta, CNBC IndonesiaHong Kong kembali menyabet gelar kota ekspatriat termahal di dunia, sebagaimana ditunjukkan dalam laporan tahunan terbaru Mercer yang diterbitkan pada Selasa (9/6/2020). Ini merupakan kali ketiga berturut-turut pusat keuangan Asia itu berada diposisi teratas daftar.


Dalam daftarnya, Mercer memuat 208 kota di seluruh dunia. Di mana enam dari sepuluh kota teratas berada di Asia. Kota-kota Asia termahal termasuk ibu kota Turkmenistan, Ashgabat, yang kini menduduki posisi kedua, menggeser posisi ibu kota Jepang Tokyo sebelumnya.


"Ashgabat menderita krisis ekonomi yang telah menyebabkan kekurangan mata uang yang mengerikan dan juga masalah impor," kata kepala mobilitas Mercer Prancis, Jean-Philippe Sarra kepada AFP. Selain itu, fluktuasi nilai tukar mata uang dan inflasi menjadi faktor tambahan.


Sementara itu New York menjadi satu-satunya kota dari Amerika Serikat yang berhasil masuk dalam 10 besar daftar, yaitu menduduki posisi keenam. Dari Eropa, kota yang termasuk 10 termahal hanya kota-kota Swiss, yaitu Zurich (peringkat ke-4), Bern (peringkat ke-8) dan Jenewa (ke-9).


Di sisi lain, Singapura, negara-kota tetangga Indonesia ini telah turun dari posisi ketiga menjadi kelima tahun ini. Bertolak belakang dengan kota-kota itu, Karachi, Bishkek, Tashkent, Windhoek dan Tunis menjadi kota paling murah dalam daftar.



Sarra mengatakan survei itu didasarkan pada biaya hidup pada Februari hingga Maret, ketika sebagian besar negara belum terpengaruh oleh krisis (COVID-19).


Sarra mencatat sampel yang lebih kecil dari tanggal yang diambil pada bulan April tidak menunjukkan virus memiliki dampak yang dapat dilihat tetapi menambahkan bahwa konsekuensinya bagi masa depan ekspatriat tidak dapat dikesampingkan.


"Akan ada perubahan tetapi kita masih belum tahu sampai sejauh mana krisis akan berdampak pada mobilitas," kata Sarra. "Akan ada beberapa ekspatriat yang tidak lagi ingin tinggal atau tidak mau mengambil tugas di tempat asing."

[Gambas:Video CNBC]





(sef/sef) Next Article Meski Pandemi, Hong Kong Tetap Jadi Kota Termahal bagi Ekspat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular