Internasional

Singapura Mulai Fase New Normal, Pelajar TK pun Mulai Sekolah

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
02 June 2020 14:38
A man wearing a face mask looks at traditional Chinese medicinal products inside a Chinese medical hall in Singapore’s Chinatown district on Tuesday, May 12, 2020. Singapore has allowed selected businesses such as traditional Chinese medicine medical halls, home-based establishments, food manufacturing, selected food retail outlets, laundry services, traditional barbers and pet supplies to reopen May 12 in a cautious rollback of a two-month partial lockdown to curb the spread of COVID-19 infections in the city-state. (AP Photo / YK Chan)
Foto: Aktivitas warga Singapura di tengan wabah Corona (AP/YK Chan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Para pelajar sudah mulai bersekolah kembali di Singapura, Selasa (2/6/2020). Hal ini seiring dengan fase satu new normal Singapura, yang mulai berlaku hari ini.

Namun ada yang berbeda dari kehidupan biasanya sebelum COVID-19 menyerang. Kini Murid-murid wajib memakai masker dan mereka pun wajib diperiksa suhu saat tiba di sekolah.




Hal ini juga terjadi si sebuah taman kanak-kanak (TK) di negeri Singa. Cheryl Chan, ibu dari anak berusia 5 tahun mengatakan, anaknya terlihat bersemangat bersekolah kembali.

"Dia bangun pagi-pagi dan memberi tahu saya 'Mama sudah waktunya bagi saya untuk menyikat gigi dan pergi ke sekolah'," katanya ditulis AFP. Ia mengatakan sangat lega karena pelonggaran pembatasan akhirnya diberlakukan negara itu.

Bukan hanya pelajar, para pekerja juga sudah mulai masuk kembali. Perusahaan manufaktur, bisnis pemeliharaan AC, dan toko hewan sudah diizinkan kembali beroperasi.

Namun, untuk beberapa bisnis tertentu, pemerintah tetap mendorong pekerja melakukan aktivitas jarak jauh. Termasuk aktivitas perkantoran, yang bisa dikerjakan para pekerja dari rumah.



Sementara itu, di Asia Tenggara, Singapura memang menjadi negara dengan kasus COVID-19 terbanyak. Bahkan lebih dari 35.000 kasus.

Namun lonjakan terjadi bukan karena warga lokal, melainkan kluster sebuah asrama pekerja migran yang melakukan kegiatan konstruksi di sana. Para pekerja rata-rata berasal dari Asia Selatan dan China.

Korban tewas di Singapura juga minim. Negara itu hanya mencatat 24 pasien meninggal.

Seiring dengan banyaknya kritikan akan lalainya pemerintah pada para pekerja migran, Singapura berjanji membangun asrama baru. Nantinya, asrama akan dibuat dengan standar khusus seperti pembatasan jumlah orang tiap kamar.

Pembukaan fase pertama new normal di Singapura akan diawasi ketat oleh pemerintah selama beberapa minggu. Jika dianggap stabil dan angka kasus terus menurun, pemerintah akan memulai fase kedua new normal.

[Gambas:Video CNBC]








(sef/sef) Next Article Singapura Jadi Negara Paling Lelah di Dunia, Apa Alasannya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular