
Simak Guys! 10 Kursus Online Paling Ngehits Saat COVID-19

Jakarta, CNBC Indonesia - LinkedIn, anak usaha Microsoft yang sempat tercatat di bursa saham New York Stock Exchange (NYSE), mengumumkan terjadi lonjakan unduhan aplikasi pendidikan hingga 90% pada Maret lalu dibandingkan dengan rata-rata mingguan pada kuartal IV-2019.
Peningkatan itu terjadi di tengah tingginya tingkat bekerja dari rumah atau work from home (WFH) secara global, akibat pandemi virus corona (COVID-19).
Pada April lalu, LinkedIn Learning mencatat ada 7,7 juta jam konten yang ditonton, melonjak dua kali lipat dari Maret dan hampir tiga kali lipat dari Februari 2020, sebagaimana dilansir CNBC Make It.
LinkedIn yang didirikan pada 2003 pertama kali masuk bursa NYSE pada 19 Mei 2011 dengan kode saham LNKD. LinkedIn saat itu menjual harga penawaran umum (initial public offering/IPO) sebesar US$ 45 per saham, dan mendorong nilai kapitalisasi perusahaan mencapai US$ 4,5 miliar.
Tapi pada pertengahan 2016, mayoritas sahamnya dicaplok Microsoft Corporation (MSFT). Nilai akuisisinya mencapai US$ 26,2 miliar seperti dikutip Investopedia.com. Setelah akuisisi itu, saham perusahaan pun dihapus dari NYSE pada 19 Desember 2016.
Berikut 10 kursus terpopuler di LinkedIn:
1. Manajemen waktu: Bekerja dari rumah
2. Mengatur cara bekerja dari jarak jauh (Remote work)
3. Enam poin kebiasaan bangun di pagi hari demi etos kerja tinggi
4. Belajar Zoom
5. Tips mengelola stres untuk perubahan positif
6. Kiat bekerja dari jarak jauh
7. Pelatihan penting soal Microsoft
8. Membangun ketahanan diri saat pandemi
9. Komunikasi interpersonal
10. Pelatihan penting Excel (Office 365)
Selain 10 kursus di atas, kursus-kursus lain berkaitan dengan menulis resume, dan keterampilan teknis tertentu, seperti bahasa pemrograman Python, juga melonjak dalam periode yang sama.
Sementara itu, lonjakan permintaan datang dari berbagai profesi, paling banyak dari sektor-sektor terdampak COVID-19 seperti rekreasi dan perjalanan, real estat dan barang-barang konsumen.
Wakil Presiden LinkedIn bidang Solusi Bakat dan Pembelajaran untuk Asia-Pasifik, Feon Ang, mengatakan upaya mengikuti kursus untuk mengambil keterampilan baru, dan mengasah keterampilan saat ini sangat-sangat diperlukan lebih dari sebelumnya. Tujuannya agar perusahaan dan para profesional dapat kembali mandiri dan siap maju, mengingat global menuju new normal atau kondisi normal baru.
Dia menambahkan bahwa keterampilan itu tidak akan sia-sia, karena perusahaan mulai beralih dengan mekanisme kerja new normal, ke cara-cara baru dalam bekerja dalam jangka panjang.
"Kerja jarak jauh, atau fleksibilitas kerja, dulu merupakan kegembiraan tersendiri. Tapi saat ini, ini semakin menjadi harapan [yang akan diimplementasikan] para tenaga kerja multi-generasi," kata Ang, dilansir CNBC Make It, Jumat (22/5/2020).
"Salah satu cara untuk tetap positif adalah dengan menetapkan tujuan yang jelas," kata Ang. "Pikirkan apa yang dapat Anda lakukan untuk membuat yang terbaik dari situasi ini dan apa yang ingin Anda capai selama pandemi ini. Tambahkan ini ke rutinitas harian Anda dan tetap ikuti itu."
(tas/sef) Next Article Dear Milenial, 3 Tips Cari Kerja Saat Pandemi Bos LinkedIn
