
Petenis Novak Djokovic Tolak Vaksin Corona, Apa Sebabnya?
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
21 April 2020 18:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic mengaku cukup dilema untuk mendapat vaksinasi corona jika musim tanding sudah dimulai nanti.
Ia mengatakan secara pribadi sangat keberatan untuk menyuntikkan vaksin ke tubuhnya, namun jika ini menjadi syarat wajib sebelum mengikuti kompetisi, ia perlu memikirkan lebih jauh.
"Secara pribadi saya menentang vaksinasi dan saya tidak ingin dipaksa oleh seseorang untuk divaksin agar dapat menempuh perjalanan," kata Djokovic dalam obrolan langsung Facebook dengan beberapa atlet Serbia, seperti dikutip dari Asia One, Selasa (21/4/2020).
"Tetapi jika itu wajib, apa yang akan terjadi? Saya harus membuat keputusan. Saya punya pikiran sendiri tentang masalah ini dan apakah pikiran itu akan berubah pada titik tertentu, saya tidak tahu," lanjutnya.
Menurutnya, pertandingan akan dimulai lagi sekitar Juli, Agustus, atau September. Namun tidak ada yang bisa prediksi masa depan, dan sampai saat ini toh belum ada aturan soal vaksin menjadi syarat wajib para penduduk setelah masa karantina selesai.
Dia mengatakan bisa jadi juga karantine selesai tapi vaksinnya belum ada.
Bulan lalu, mantan pemain nomor satu dunia Amelie Mauresmo mengatakan sisa musim tenis 2020 mungkin akan tiada, dengan menekankan bahwa kegiatan ini tidak boleh dilanjutkan sebelum pemain dapat divaksinasi terhadap virus corona.
"Sirkuit internasional sama dengan pemain dari semua kebangsaan ditambah manajemen, penonton dan orang-orang dari 4 penjuru dunia yang menghidupkan kembali peristiwa ini. Tidak ada vaksin artinya dunia tidak ada tenis," kata pemenang Grand Slam dua kali dalam tweet yang dibagikan secara luas.
Para ahli medis mengatakan bahwa vaksin melawan virus ini tidak akan siap sampai tahun depan. Ini meningkatkan keraguan apakah turnamen tenis lebih lanjut dapat dipertandingkan tahun ini atau tidak.
Kejuaraan Wimbledon tahun ini telah dibatalkan untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II, sementara French Open, yang semula akan diadakan mulai 24 Mei - 7 Juni, dijadwalkan kembali untuk 20 September - 4 Oktober, tak lama setelah berakhirnya US Open.
(gus/gus) Next Article Petenis Novak Djokovic & Istri Positif Terjangkit Covid-19
Ia mengatakan secara pribadi sangat keberatan untuk menyuntikkan vaksin ke tubuhnya, namun jika ini menjadi syarat wajib sebelum mengikuti kompetisi, ia perlu memikirkan lebih jauh.
"Secara pribadi saya menentang vaksinasi dan saya tidak ingin dipaksa oleh seseorang untuk divaksin agar dapat menempuh perjalanan," kata Djokovic dalam obrolan langsung Facebook dengan beberapa atlet Serbia, seperti dikutip dari Asia One, Selasa (21/4/2020).
Menurutnya, pertandingan akan dimulai lagi sekitar Juli, Agustus, atau September. Namun tidak ada yang bisa prediksi masa depan, dan sampai saat ini toh belum ada aturan soal vaksin menjadi syarat wajib para penduduk setelah masa karantina selesai.
Dia mengatakan bisa jadi juga karantine selesai tapi vaksinnya belum ada.
Bulan lalu, mantan pemain nomor satu dunia Amelie Mauresmo mengatakan sisa musim tenis 2020 mungkin akan tiada, dengan menekankan bahwa kegiatan ini tidak boleh dilanjutkan sebelum pemain dapat divaksinasi terhadap virus corona.
"Sirkuit internasional sama dengan pemain dari semua kebangsaan ditambah manajemen, penonton dan orang-orang dari 4 penjuru dunia yang menghidupkan kembali peristiwa ini. Tidak ada vaksin artinya dunia tidak ada tenis," kata pemenang Grand Slam dua kali dalam tweet yang dibagikan secara luas.
Para ahli medis mengatakan bahwa vaksin melawan virus ini tidak akan siap sampai tahun depan. Ini meningkatkan keraguan apakah turnamen tenis lebih lanjut dapat dipertandingkan tahun ini atau tidak.
Kejuaraan Wimbledon tahun ini telah dibatalkan untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II, sementara French Open, yang semula akan diadakan mulai 24 Mei - 7 Juni, dijadwalkan kembali untuk 20 September - 4 Oktober, tak lama setelah berakhirnya US Open.
(gus/gus) Next Article Petenis Novak Djokovic & Istri Positif Terjangkit Covid-19
Most Popular