Jangan Lengah! DBD Mulai Mengintai & Waspada Gejalanya

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
17 April 2020 17:26
A worker fumigates a resident area to prevent the spread of the dengue fever and other mosquito-borne diseases in Kathmandu, Nepal September 5, 2019. REUTERS/Navesh Chitrakar
Foto: Ilustrasi Fogging (REUTERS/Navesh Chitrakar)
Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak hanya virus Corona, penyakit Demam Berdarah Dengeu (DBD) juga tengah mengintai di musim penghujan saat ini. Memiliki gejala yang hampir serupa dengan COVID-19, demam berdarah juga merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk.


Ada banyak kasus DBD yang berakhir fatal akibat terlambat dideteksi dan ditangani. Umumnya, gejala ini akan dimulai sekitar empat sampai sepuluh hari setelah mendapat gigitan dari nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. 


Berikut beberapa gejala umum dari DBD yang perlu diketahui:

1.Demam Tinggi Mendadak

Demam mungkin sering terjadi pada banyak penyakit. Namun, pada DBD demam terjadi secara mendadak dan banyak orang yang tidak tahu perbedaan demam biasa dengan demam yang disebabkan oleh DBD. 

Biasanya demam pada DBD bisa mencapai 40 derajat Celsius. Demam pada DBD bisa terjadi selama dua sampai tujuh hari.



2.Nyeri pada Otot

Setelah gejala demam terjadi, pengidap DBD akan merasakan nyeri pada bagian otot dan sendi. Gejala ini biasanya disertai dengan tubuh menggigil dan berkeringat.

3.Sakit kepala

Beberapa jam setelah mengalami demam, gejala selanjutnya yang akan muncul adalah sakit kepala hebat. Biasanya, rasa sakit terjadi di sekitar dahi. Sakit kepala parah juga disertai dengan sakit pada bagian belakang mata. Ini merupakan gejala umum yang sering terjadi.

4.Merasa mual

Pada beberapa orang, masalah pencernaan juga bisa terjadi, seperti mual dan ingin muntah. Selain itu, bagian perut atau punggung terasa tidak nyaman. Gejala ini bisa terjadi selama dua sampai empat hari.

5.Kelelahan

Demam disertai nyeri otot dan masalah pencernaan yang terjadi pada pengidap DBD dapat menurunkan nafsu makan. Hal ini tentu menyebabkan tubuh menjadi kelelahan, karena kurangnya asupan makanan dan sistem imun tubuh yang melemah.



[Gambas:Video CNBC]





(gus) Next Article Corona Belum Kelar, RI Waspada DBD di April-Mei

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular