Fenomena Orang Tanpa Gejala Corona, Ini Bahayanya!

Lifestyle - Yuni Astutik, CNBC Indonesia
15 April 2020 13:03
Kota Hubai, china berangsur-angsur pulih dari virus corona.  (AP/Shen Bohan) Foto: Kota Hubai, china berangsur-angsur pulih dari virus corona. (AP/Shen Bohan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Orang yang terpapar virus corona ditandai dengan beberapa gejala seperti batuk, demam di atas 38 derajat celcius hingga batuk kering. Namun, virus ini juga bisa menyerang seseorang tanpa gejala yang disebut sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG).

Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Prof. drh. Wiku Adisasmito M.Sc, Ph.D menjelaskan setelah terinfeksi virus corona, antibodi seseorang akan muncul 7 hari berikutnya. 

"Saat kita terinfeksi dan kelihatan sehat atau disebut OTG, disitulah letaknya kita sehat karena kalau diuji dengan Rapid Test atau tes cepat hasilnya bisa negatif," jelasnya  saat konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (15/4/2020).

Hasil negatif ini karena orang yang terinfeksi tersebut belum memiliki gejala. Namun, meskipun sudah ada gejala bisa saja hasil Rapid Test masih menunjukkan gambaran yang negatif.



"Atau sudah ada gejala tapi jumlah antibodinya belum cukup sehingga hasilnya negatif," terangnya lagi.

Oleh karena itu, pemeriksaan lanjutan bisa dilakukan atau yang disebut dengan Reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR). Pemeriksaan ini menurutnya lebih akurat dibanding test cepat atau Rapid Test.

"Ini lebih akurat karena memeriksa virusnya bukan antibodi," ujarnya.

Meski Rapid Test terkesan cepat, namun hanya orang yang kompeten bisa melakukan tes tersebut. Sebab, Rapid Test mengambil darah dari orang yang akan diperiksa, ini tentunya sangat berisiko jika tidak dilakukan oleh tenaga medis.

Sementara itu untuk RT-PCR, tes dilakukan dengan cara mengambil bagian cairan tubuh yang banyak mengandung virus. Caranya yaitu dengan diusap (swap) ke bagian hidung yang paling dalam.

"Sangat dalam. Di situ letaknya (virus). Bisa juga menggunakan dahak. Itu lebih bagus," imbuhnya.

Sementara itu, untuk gejala virus corona menurutnya mulai dari demam di atas 38 derajat celcius, batuk kering hingga gejala menyerupai flu. Tak harus memiliki semua gejala seseorang kemungkinan bisa terinfeksi. Bahkan, bisa juga tanpa gejala seperti yang disebutkan tadi yaitu OTG.

"Mungkin kita sakit, tapi tak ada gejala. Disebut OTG dan orangnya sudah terkena virus. Dia tak tahu virus ada di dalam tubuh. Karena tidak demam, batuk, sakit tenggorokan," pungkasnya.


[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya

Gejala Baru Covid-19: Pendengaran & Indra Penciuman Terganggu


(gus)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading