
Internasional
Dukung Pemakzulan Trump, Media Ini Malah Laris Manis
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
23 December 2019 14:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Majalah Kristen, Christianity Today, menerbitkan tulisan yang berisi dukungan untuk memakzulkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada pekan lalu.
Dalam tulisan itu disebutkan alasan mereka mendukung dikeluarkannya Trump dari jabatanya adalah akibat catatan moral Trump yang semakin buruk.
Akibatnya, majalah itu mendapat kritik dari banyak kalangan. Namun, jumlah pelanggan mereka justru bertambah pesat. Hal itu disampaikan oleh pemimpin redaksinya, Mark Galli, Minggu (22/12/2019).
"Respons stereotip adalah 'terima kasih, terima kasih, terima kasih; dengan serangkaian seratus tanda seru - 'Anda sudah mengatakan apa yang saya pikirkan tetapi belum dapat mengartikulasikan, saya tidak gila," kata Galli, menjelaskan tanggapan dari pendukung.
"Kami memang kehilangan pelanggan tetapi jumlah orang yang mulai berlangganan telah meningkat 3 kali lipat."
Dalam editorial yang diterbitkan pada hari Kamis, Galli berpendapat bahwa upaya Trump untuk menggunakan kekuatannya sebagai presiden untuk memaksa pemimpin asing menyelidiki calon presiden Demokrat dan mantan Wakil Presiden Joe Biden bukan hanya menyalahi hukum, tapi juga merupakan tindakan amoral.
"(Tindakan Trump) tidak hanya merupakan pelanggaran terhadap Konstitusi; lebih penting lagi, ini sangat tidak bermoral."
Galli juga meminta para kaum evangelis yang masih mendukung Trump untuk memikirkan tindakan mereka.
"Ingat siapa Anda dan siapa yang Anda layani. Pertimbangkan bagaimana pembenaran Anda terhadap Tuan Trump mempengaruhi saksi Anda kepada Tuhan dan Juru Selamat Anda." katanya, mengutip CNBC International.
Sebagai tanggapan atas kritik ini, Tump langsung melayangkan kritik pedasnya pada majalah itu di Twitter.
"Tidak ada presiden yang berbuat lebih banyak untuk komunitas evangelis (selain saya), " tulisnya.
Christianity Today merupakan majalah yang didirikan oleh mendiang pengkhotbah evangelist Billy Graham. Anak dari Graham, Norman Franklin Graham, yang adalah pendukung Trump juga menyampaikan kritiknya pada majalah tersebut.
Dia mengatakan ayahnya memilih Trump dan tidak akan setuju dengan pendapat Christianity Today. "Bahkan, dia akan sangat kecewa," tulis Franklin Graham di akun Facebooknya.
Meski begitu, Galli tidak gentar. Ia, lebih lanjut, menyebut Trump sebagai masalah yang harus segera disingkirkan.
"... Kami mengorbankan banyak hal baik yang kami telah ditakdirkan untuk lakukan dan parcayai jika kami tidak mengatakannya dengan lantang, di depan Tuhan dan semua orang, bahwa dalam hal karakter publiknya Donald Trump adalah masalah serius dan tidak lagi cocok untuk menjabat di kantor hanya dengan alasan moral saja," katanya.
(sef/sef) Next Article Kontroversi Donald Trump: Seks, Pajak Sampai Pemakzulan
Dalam tulisan itu disebutkan alasan mereka mendukung dikeluarkannya Trump dari jabatanya adalah akibat catatan moral Trump yang semakin buruk.
Akibatnya, majalah itu mendapat kritik dari banyak kalangan. Namun, jumlah pelanggan mereka justru bertambah pesat. Hal itu disampaikan oleh pemimpin redaksinya, Mark Galli, Minggu (22/12/2019).
Dalam editorial yang diterbitkan pada hari Kamis, Galli berpendapat bahwa upaya Trump untuk menggunakan kekuatannya sebagai presiden untuk memaksa pemimpin asing menyelidiki calon presiden Demokrat dan mantan Wakil Presiden Joe Biden bukan hanya menyalahi hukum, tapi juga merupakan tindakan amoral.
"(Tindakan Trump) tidak hanya merupakan pelanggaran terhadap Konstitusi; lebih penting lagi, ini sangat tidak bermoral."
Galli juga meminta para kaum evangelis yang masih mendukung Trump untuk memikirkan tindakan mereka.
"Ingat siapa Anda dan siapa yang Anda layani. Pertimbangkan bagaimana pembenaran Anda terhadap Tuan Trump mempengaruhi saksi Anda kepada Tuhan dan Juru Selamat Anda." katanya, mengutip CNBC International.
Sebagai tanggapan atas kritik ini, Tump langsung melayangkan kritik pedasnya pada majalah itu di Twitter.
"Tidak ada presiden yang berbuat lebih banyak untuk komunitas evangelis (selain saya), " tulisnya.
Christianity Today merupakan majalah yang didirikan oleh mendiang pengkhotbah evangelist Billy Graham. Anak dari Graham, Norman Franklin Graham, yang adalah pendukung Trump juga menyampaikan kritiknya pada majalah tersebut.
Dia mengatakan ayahnya memilih Trump dan tidak akan setuju dengan pendapat Christianity Today. "Bahkan, dia akan sangat kecewa," tulis Franklin Graham di akun Facebooknya.
Meski begitu, Galli tidak gentar. Ia, lebih lanjut, menyebut Trump sebagai masalah yang harus segera disingkirkan.
"... Kami mengorbankan banyak hal baik yang kami telah ditakdirkan untuk lakukan dan parcayai jika kami tidak mengatakannya dengan lantang, di depan Tuhan dan semua orang, bahwa dalam hal karakter publiknya Donald Trump adalah masalah serius dan tidak lagi cocok untuk menjabat di kantor hanya dengan alasan moral saja," katanya.
(sef/sef) Next Article Kontroversi Donald Trump: Seks, Pajak Sampai Pemakzulan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular