Cuan Besar Karena Bisnis Preloved Branded

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
15 September 2019 08:47
Cuan Besar Karena Bisnis Preloved Branded
Foto: Lynda Hasibuan
Jakarta, CNBC Indonesia - Sudah bukan rahasia lagi bahwa ternyata bisnis preloved branded memiliki untung yang menjanjikan. Dibandingkan dengan zaman dulu.

Hal ini pun diakui oleh penjual bernama Mike Raharjo yang memiliki toko preloved branded bernama Prestige Luxe Bags. Sudah sekitar 20 tahun dia mencoba berbisnis preloved branded di mulai dari door to door dan menawarkan pada mereka yang menyukai barang original branded.


"Sekitar 20 tahun lalu saya menjual preloved branded tapi waktu jual nya sama yang kenalan pengguna barand branded dan saja belum ada Instagram atau platform lainnya. Kemudian sempat berhenti karena marak barang palsu tahun 2000 an," ujar Mike kepada CNBC Indonesia.


Mike menuturkan pertama kali menjual barang preloved branded adalah tas nya sendiri yakni Louis Vuitton dan laku dengan harga yang tidak jauh dari hari beli. Memiliki banyak peluang namun tak memiliki banyak tas, dia pun menawarkan diri kepada rekannya yang memiliki barang branded namun bosan untuk dijual.

"Pengalaman saya jual kok harga jualnya enggak terlalu jatuh. Akhirnya saya bikin bisnis ini dari tas teman-teman saya yang branded tapi mereka bosan," kata dia.

Dari situlah dia mendapatkan untung tanpa modal yang tinggi. Semakin meluas usahanya, dia pun menjual beberapa brand ternama seperti Dior, Louis Vuitton, Hermes dan Chanel.



BERLANJUT KE HAL 2

Kini usahanya pun semakin moncer setiap bulan Mike bisa menjual 250 tas branded dari beberapa brand berkisar Rp 35 juta sampai Rp 55 juta. Berbicara margin satu tas nya dia mengatakan hal itu tergatung banyaj komponen mulai dari kondisi barang, kesepakatan antara penjual dan pembeli.

"Sistem komisinya range bisa dr 15 - 20% tapi itu belum termasuk biaya operasional, biaya marketing yang cukup besar. Net bisa di 2.5% - 5%. Angka komisi itu sifatnya berlevel. Semakin tinggi nilai barang, tentu komisinya makin kecil. Tp yang jelas market preloved ini menjanjikan," ujarnya.

Berbeda dari Mike, Effi Rachmanto pemilik Effiraia Luxury mengaku bahwa dia mengeluarkan cukup modal untuk menggeluti bisnis preloved ini. Berawal dari hobi memiliki banyak tas branded khususnya Hermes, Effi pun kebingungan untuk menjual tas nya.


Dari coba-coba menjual lewat jejaring sosial, akhirnya tas pun laku terjual dengan harga yang sesuai. Sadar ini menjadi peluang yang menjanjikan, akhirnya pun dia mulai menekuni bisnis ini.

Mantan marketing Garuda Indonesia ini pun mulai menawarkan tasnya dan laku dengan cepat. Dia mengaku sudah menjual tasnya sejak 10 tahun dan menjual sekitar 10 item Hermes tiap bulannya.

"Kalau saya awalnya karena dulu pramugari jadi suka belanja tas kemudian tanpa sadar tas nya sudah banyak. Terus saya coba jual dan laku," kata dia.

Per item nya pun dia jual berbeda-beda yakni mulai dari Rp 85 juta hingga Rp 200 juta. Pelanggannya pun di dominasi dari kalangan sosialita dan artis.

[Gambas:Video CNBC]

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular