
Tesla Mulai Tutup Gerai Tahun Ini, Ada Apa?
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
01 March 2019 13:03

Jakarta, CNBC Indonesia- Tesla berencana menutup gerai-gerai offlinenya mulai tahun ini, mereka akan beralih dan fokus pada penjualan online saja.
Untuk itu, perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk ini menerapkan kebijakan memberi jangka waktu seminggu pasca-pembelian jika pengemudi tak puas dengan mobil yang dibelinya, sebagaimana rilis perusahaan Kamis (28/2/2019).
Dilansir dari CNBC International, CEO Tesla Elon Musk mengatakan perpindahan ke online ini akan berdampak pengurangan cabang-cabang penjualan. Tapi, ini sekaligus bisa memangkas biaya operasi Tesla sekaligus mengurangi risiko bersinggungan dengan kebijakan-kebijakan beberapa negara di Amerika Serikat yang bikin repot Tesla untuk buka gerai selama ini. Di antaranya Connecticut, New Mexico, dan lainnya.
"Kami akan menutup beberapa gerai, dan mengurangi cabang-cabang kami. Itu tidak perlu diragukan, saya harap ada cara lainnya tapi sayang tidak ada jalan lain lagi," ujar Elon Musk dalam postingan blognya.
Tesla menekankan penjualan online ini akan membuat perusahaan mampu menekan harga jual mobil luncuran terbaru mereka yang dinanti-nanti, jadi US$ 35 ribu. Tesla juga menyebut perpindahan ke online ini akan meningkatkan pelayanan ke pembelinya dari sisi sistem dan servi.
Sayang, Tesla tidak menyebut berapa gerai yang akan mereka tutup saat konferensi pers lewat panggilan telepon tersebut atau rincian dampak dari restrukturisasi tersebut, atau bahkan efeknya ke tenaga kerja mereka.
Intip rasanya menjajal mobil Tesla di jalanan Jakarta di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(gus/roy) Next Article Kontroversi Elon Musk: Harta, Tesla, dan Wanita
Untuk itu, perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk ini menerapkan kebijakan memberi jangka waktu seminggu pasca-pembelian jika pengemudi tak puas dengan mobil yang dibelinya, sebagaimana rilis perusahaan Kamis (28/2/2019).
![]() |
Dilansir dari CNBC International, CEO Tesla Elon Musk mengatakan perpindahan ke online ini akan berdampak pengurangan cabang-cabang penjualan. Tapi, ini sekaligus bisa memangkas biaya operasi Tesla sekaligus mengurangi risiko bersinggungan dengan kebijakan-kebijakan beberapa negara di Amerika Serikat yang bikin repot Tesla untuk buka gerai selama ini. Di antaranya Connecticut, New Mexico, dan lainnya.
"Kami akan menutup beberapa gerai, dan mengurangi cabang-cabang kami. Itu tidak perlu diragukan, saya harap ada cara lainnya tapi sayang tidak ada jalan lain lagi," ujar Elon Musk dalam postingan blognya.
Tesla menekankan penjualan online ini akan membuat perusahaan mampu menekan harga jual mobil luncuran terbaru mereka yang dinanti-nanti, jadi US$ 35 ribu. Tesla juga menyebut perpindahan ke online ini akan meningkatkan pelayanan ke pembelinya dari sisi sistem dan servi.
Sayang, Tesla tidak menyebut berapa gerai yang akan mereka tutup saat konferensi pers lewat panggilan telepon tersebut atau rincian dampak dari restrukturisasi tersebut, atau bahkan efeknya ke tenaga kerja mereka.
Intip rasanya menjajal mobil Tesla di jalanan Jakarta di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(gus/roy) Next Article Kontroversi Elon Musk: Harta, Tesla, dan Wanita
Most Popular