Mengintip Cuan Triliunan Rupiah Milik Pabrik Artis-artis Kpop
16 December 2018 19:34
Foto: Girl Band Korea Blackpink (dok. Instagram : @blackpinkofficial)
Jakarta, CNBC Indonesia - Korean Pop atau K-pop adalah industri dengan kontribusi cukup signifikan ke Korea Selatan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sebagai industri, memang pada kenyataannya artis K-pop dibentuk sedemikian rupa untuk mendongkrak penjualan perusahaan yang menaungi mereka. Di Korea Selatan sendiri ada tiga raksasa perusahaan entertainment yang hasilkan artis-artis K-pop internasional.
Pertama adalah SM Entertainment, perusahaan yang melahirkan TVXQ, Super Junior, SNSD, SHINee, EXO, dan lainnya. Lalu YG Entertainment yang menaungi Psy, Big Bang, Winner, BlackPink, Icon. Dan JYP Entertainment yang memiliki 2PM, Twice, GOT7, Suzy.
Ada satu lagi yang sedang naik daun sebenarnya, yakni Big Hit Entertainment yang berhasil melahirkan boyband yang digilai dunia saat ini, BTS. Namun, perusahaan ini baru berencana melantai di bursa efek Korea Selatan tahun depan dengan dengan target penawaran umum perdana saham (IPO) sekitar 1 triliun won atau setara Rp 12 triliun.
Tak afdhol rasanya jika belum membedah laporan keuangan para raksasa entertainment negeri ginseng ini. Berikut adalah jabarannya.
SM Entertainment, Akuisisi Bikin Moncer
Tahun ini bisa dibilang tahun yang cerah bagi SM Entertainment, defisit di periode tahun lalu kini berganti jadi laba di semester I-2018.
Menurut laporan keuangan semester satu perusahaan yang diterbitkan Agustus lalu, SM berhasil membukukan laba bersih 15,4 miliar won atau setara Rp 185 miliar. Dari sisi pendapatan, total yang dibukukan perusahaan hingga enam bulan pertama adalah 235,5 miliar won.
Meroketnya pendapatan SM Entertainment ini didorong sejumlah aksi merger dan akuisisi korporasi. Aksi yang jadi sorotan pasar adalah saat SM mengakuisisi 25% saham Keyeast Entertainment, dan menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan yang didirikan oleh aktor Bae Yong Joon tersebut.
Keyeast sendiri fokus menaungi aktor dan aktris ternama, di mana drama yang diperankan oleh aktor mereka dijamin memiliki rating tinggi di Korea. Salah satu aktor yang bernaung di bawah Keyeast adalah Kim Soo Hyun. SM membeli saham Keyeast senilai US$47 juta.
Selain itu, SM juga mengakuisisi 30% saham FNC entertainment, label yang menaungi band-band ternama Korea Selatan seperti CN Blue dan FT Island. Baru-baru ini, SM juga mengembangkan sayapnya dengan menggandeng CT Corp di Indonesia.
YG Entertainment, Ditinggal Big Bang Berharap Pada BlackPink
Agak beda dengan SM yang sedang cerah, YG agak sedikit suram di tahun ini karena hiatusnya boyband andalan mereka Big Bang (sebagian personel masih menjalani wajib militer).
Dilansir dari Forbes, laba YG merosot 68% menjadi 1,4 miliar KRW atau US$ 1,25 juta. Namun laba dan pendapatan perusahaan ini diproyeksi naik hingga akhir tahun dengan suksesnya album baru girlband mereka, BlackPink.
JYP Entertainment Meroket Berkat Twice
Lagi-lagi karena personel boyband andalan tengah wajib militer, grup girlband jadi andalan juga di perusahaan yang didirikan oleh Park Jin Young Ini. Dengan girlband Twice, JYP yang sempat tenggelam dalam beberapa tahun terakhir kini bangkit.
Di semester I-2018, laba perusahaan naik 30,9% dibanding tahun lalu menjadi 9,1 miliar won atau US$8,1 Juta. Kenaikan laba diikontribusikan oleh Twice yang tengah ekspansi ke pasar Jepang dan kesuksesan boyband GOT7 dengan gelaran konser Billboard mereka di Amerika.
Laba perusahaan diperkirakan masih akan naik di akhir tahun dengan akan diluncurkannya Boy Band China mereka yakni Boy Story
(prm)
Sebagai industri, memang pada kenyataannya artis K-pop dibentuk sedemikian rupa untuk mendongkrak penjualan perusahaan yang menaungi mereka. Di Korea Selatan sendiri ada tiga raksasa perusahaan entertainment yang hasilkan artis-artis K-pop internasional.
Pertama adalah SM Entertainment, perusahaan yang melahirkan TVXQ, Super Junior, SNSD, SHINee, EXO, dan lainnya. Lalu YG Entertainment yang menaungi Psy, Big Bang, Winner, BlackPink, Icon. Dan JYP Entertainment yang memiliki 2PM, Twice, GOT7, Suzy.
Ada satu lagi yang sedang naik daun sebenarnya, yakni Big Hit Entertainment yang berhasil melahirkan boyband yang digilai dunia saat ini, BTS. Namun, perusahaan ini baru berencana melantai di bursa efek Korea Selatan tahun depan dengan dengan target penawaran umum perdana saham (IPO) sekitar 1 triliun won atau setara Rp 12 triliun.
 Foto: Boy band BTS (REUTERS/Bobby Yip) |
Tak afdhol rasanya jika belum membedah laporan keuangan para raksasa entertainment negeri ginseng ini. Berikut adalah jabarannya.
SM Entertainment, Akuisisi Bikin Moncer
Tahun ini bisa dibilang tahun yang cerah bagi SM Entertainment, defisit di periode tahun lalu kini berganti jadi laba di semester I-2018.
Menurut laporan keuangan semester satu perusahaan yang diterbitkan Agustus lalu, SM berhasil membukukan laba bersih 15,4 miliar won atau setara Rp 185 miliar. Dari sisi pendapatan, total yang dibukukan perusahaan hingga enam bulan pertama adalah 235,5 miliar won.
 Foto: courtesy Super Junior |
Meroketnya pendapatan SM Entertainment ini didorong sejumlah aksi merger dan akuisisi korporasi. Aksi yang jadi sorotan pasar adalah saat SM mengakuisisi 25% saham Keyeast Entertainment, dan menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan yang didirikan oleh aktor Bae Yong Joon tersebut.
Keyeast sendiri fokus menaungi aktor dan aktris ternama, di mana drama yang diperankan oleh aktor mereka dijamin memiliki rating tinggi di Korea. Salah satu aktor yang bernaung di bawah Keyeast adalah Kim Soo Hyun. SM membeli saham Keyeast senilai US$47 juta.
Selain itu, SM juga mengakuisisi 30% saham FNC entertainment, label yang menaungi band-band ternama Korea Selatan seperti CN Blue dan FT Island. Baru-baru ini, SM juga mengembangkan sayapnya dengan menggandeng CT Corp di Indonesia.
YG Entertainment, Ditinggal Big Bang Berharap Pada BlackPink
Agak beda dengan SM yang sedang cerah, YG agak sedikit suram di tahun ini karena hiatusnya boyband andalan mereka Big Bang (sebagian personel masih menjalani wajib militer).
 Foto: Girl Band Korea Blackpink (dok. Instagram : @blackpinkofficial) |
Dilansir dari Forbes, laba YG merosot 68% menjadi 1,4 miliar KRW atau US$ 1,25 juta. Namun laba dan pendapatan perusahaan ini diproyeksi naik hingga akhir tahun dengan suksesnya album baru girlband mereka, BlackPink.
JYP Entertainment Meroket Berkat Twice
Lagi-lagi karena personel boyband andalan tengah wajib militer, grup girlband jadi andalan juga di perusahaan yang didirikan oleh Park Jin Young Ini. Dengan girlband Twice, JYP yang sempat tenggelam dalam beberapa tahun terakhir kini bangkit.
Di semester I-2018, laba perusahaan naik 30,9% dibanding tahun lalu menjadi 9,1 miliar won atau US$8,1 Juta. Kenaikan laba diikontribusikan oleh Twice yang tengah ekspansi ke pasar Jepang dan kesuksesan boyband GOT7 dengan gelaran konser Billboard mereka di Amerika.
Laba perusahaan diperkirakan masih akan naik di akhir tahun dengan akan diluncurkannya Boy Band China mereka yakni Boy Story
Artikel Selanjutnya
Fans K-pop Rela Habiskan Ratusan Juta Rupiah demi Sang Idola!
(prm)
