
Internasional
Huda Kattan, dari Beauty Blogger Jadi Miliuner
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
10 November 2018 20:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi kalian yang senang dengan dunia kecantikan, nama Huda Kattan mungkin sudah tidak asing lagi. Ia adalah seorang penata rias terkenal asal Amerika Serikat, sekaligus juga menjadi entrepreneur dan beauty blogger dengan lebih dari dua juta pengikut di Youtube dan 28 juta pengikut di Instagram.
Ia membangun sendiri bisnisnya, yakni Huda Beauty, sebuah merek kosmetik yang baru-baru ini ditaksir oleh Forbes, memiliki valuasi sebesar US$ 1 miliar.
Namun, apakah semua itu didapatkannya dengan mudah? Huda bercerita, awalnya ia tidak pernah berencana untuk menjadi pengusaha. Bahkan, hampir satu dekade yang lalu, hidupnya sama seperti kebanyakan lulusan baru, bekerja keras di pekerjaan yang tidak selalu mencerminkan kegemarannya.
Namun, lambat laun, seiring berjalannya waktu, ia menyadari sebuah fakta penting, bahwa sukses bukan hanya bekerja keras, seperti yang selalu dia lakukan. Sukses adalah tentang menemukan pemenuhan.
Singkat cerita, tahun 2009 adalah titik baliknya. Ketika Michael Jackson meninggal, dia menyadari, Michael melakukan apa yang dia sukai. Ini adalah salah satu dari beberapa momen yang mendorong Kattan untuk memikirkan dampaknya pada dunia.
"Jika saya melakukan sesuatu yang tidak saya sukai, bagaimana saya akan berdampak pada dunia? Dan jika saya tidak mengubah dunia dalam beberapa cara, lalu apa yang saya lakukan?" ujarnya seperti dilansir dari CNBC Make It.
Entah bagaimana awalnya, saat itu tiba-tiba adiknya mendesak Huda untuk belajar soal riasan. Huda pun kembali ke sekolah untuk mendapatkan sertifikat dalam seni rias wajah dan mulai mempraktikkan keahliannya di Revlon. Tak lama berselang, ia memulai Huda Beauty sebagai sebuah blog, bekerja sebagai penata rias di siang hari dan seorang blogger pada malam hari, menumbuhkan pengikut dengan membuat tutorial rias dan berbagi kiat ahli.
Kerajaan kecantikannya baru saja dimulai. Namun, dia tidak melihat dirinya menjual produk. Ketika saudara perempuannya, Mona, menyarankan agar ia memulai perusahaan kecantikannya sendiri, Huda menolak gagasan itu.
"Saya tidak mengeluarkan uang dari [blog], saya benar-benar tidak lebih dari seorang penata rias. Saya benar-benar berjuang secara finansial, tetapi saya tidak ingin memulai merek kecantikan," kata Huda kepada CNBC Make It. "Saya pikir saya bukan orang yang akan punya bisnis."
Namun, dengan dorongan ekstra dan pinjaman kecil dari salah satu saudara perempuannya, Huda mulai menjual bulu mata palsu pada 2013. Bulu mata ini yang nantinya akan menerima pujian awal dari Kim Kardashian West dan kemudian mengamankan tempat yang didambakan di rak-rak kecantikan pengecer Sephora.
Dalam lima tahun sejak itu, banyak hal berubah. Merek Huda Beauty kini menawarkan 140 produk dan perusahaan mengharapkan pendapatan untuk 2018 mencapai US$ 400 juta, menggandakan jumlah tahun lalu. Pada akhir tahun, merek Huda Beauty akan ada di 900 toko di seluruh AS dan tambahan 600 di seluruh dunia, naik dari 200 pada awal 2018.
"Kadang-kadang Anda tidak tahu apa yang Anda mampu sampai Anda mencobanya," kata Huda kepada CNBC Make It.
Pengikutnya yang menjangkau dunia, menjadi kunci keberhasilannya. "Sangat jarang bagi satu orang untuk bisa saling berhubungan di banyak negara dan budaya," kata Chief Merchandising Officer di Sephora Artemis Patrick, menilai soal merek Huda Beauty.
Patrick menambahkan, "Jelas, ini adalah kekuatan internet, tetapi ini adalah bukti ketajaman bisnisnya sehingga dia dapat menerjemahkan dan memanfaatkan kekuatan pengikutnya."
Berkomitmen pada fanbase-nya terkadang berarti membuat keputusan sulit. Awal tahun ini, ketika sedang memfilmkan acara Facebook Watch-nya "Huda Boss," Huda Beauty membatalkan concealer baru karena ketidaksempurnaan dalam formula. Sebuah keputusan yang merugikan perusahaan sekitar US$ 10 juta.
"Namun, itu bukan pilihan finansial, itu adalah pilihan yang kami buat untuk komunitas kami," kata Huda. "Ketika Anda meminta orang untuk menyimpan uang mereka dan membeli produk Anda, Anda memberi mereka komitmen dan kami harus mendukung komitmen itu."
Huda pun telah mengatakan, dia ingin membangun Huda Beauty menjadi sebuah bisnis yang dapat bersaing dengan nama-nama kecantikan terkenal seperti L'Oreal dan Estee Lauder. Selain itu, meskipun ia telah disebut sebagai salah satu blogger kecantikan paling berpengaruh di dunia, dia ingin warisannya menjadi salah satu inspirasi.
Hal ini terbukti ketika penggemarnya sudah mulai mengikuti jejaknya dan memulai merek mereka sendiri. "Mereka akan memberikan sebagian dari diri mereka kepada dunia," katanya di Harper's Bazaar Arabia. "Itulah yang saya ingin tunjukkan kepada orang-orang bagaimana melakukannya."
Pada 2017, Huda menciptakan HB Angels, dana investasi tahap awal untuk membantu wirausahawan baru memulai bisnis mereka sendiri.
"Saya menyadari bahwa tujuan saya sebenarnya adalah untuk menginspirasi orang. Ini tidak ada hubungannya dengan uang, tidak ada hubungannya dengan materi apa pun. Ini benar-benar untuk membuktikan kepada orang-orang bahwa si kecil bisa membuatnya," pungkasnya.
Wanita ini pun diperkirakan memiliki kekayaan bersih US$ 550 juta dan mendarat di daftar wanita-wanita Amerika terkaya di 2018 versi Forbes, bersama dengan Oprah Winfrey, Meg Whitman, dan Kylie Jenner.
(roy) Next Article Artis Jadi Youtuber, Cara Pertahankan Pendapatan dari Medsos
Ia membangun sendiri bisnisnya, yakni Huda Beauty, sebuah merek kosmetik yang baru-baru ini ditaksir oleh Forbes, memiliki valuasi sebesar US$ 1 miliar.
Namun, apakah semua itu didapatkannya dengan mudah? Huda bercerita, awalnya ia tidak pernah berencana untuk menjadi pengusaha. Bahkan, hampir satu dekade yang lalu, hidupnya sama seperti kebanyakan lulusan baru, bekerja keras di pekerjaan yang tidak selalu mencerminkan kegemarannya.
![]() |
Singkat cerita, tahun 2009 adalah titik baliknya. Ketika Michael Jackson meninggal, dia menyadari, Michael melakukan apa yang dia sukai. Ini adalah salah satu dari beberapa momen yang mendorong Kattan untuk memikirkan dampaknya pada dunia.
"Jika saya melakukan sesuatu yang tidak saya sukai, bagaimana saya akan berdampak pada dunia? Dan jika saya tidak mengubah dunia dalam beberapa cara, lalu apa yang saya lakukan?" ujarnya seperti dilansir dari CNBC Make It.
Entah bagaimana awalnya, saat itu tiba-tiba adiknya mendesak Huda untuk belajar soal riasan. Huda pun kembali ke sekolah untuk mendapatkan sertifikat dalam seni rias wajah dan mulai mempraktikkan keahliannya di Revlon. Tak lama berselang, ia memulai Huda Beauty sebagai sebuah blog, bekerja sebagai penata rias di siang hari dan seorang blogger pada malam hari, menumbuhkan pengikut dengan membuat tutorial rias dan berbagi kiat ahli.
Kerajaan kecantikannya baru saja dimulai. Namun, dia tidak melihat dirinya menjual produk. Ketika saudara perempuannya, Mona, menyarankan agar ia memulai perusahaan kecantikannya sendiri, Huda menolak gagasan itu.
![]() |
"Saya tidak mengeluarkan uang dari [blog], saya benar-benar tidak lebih dari seorang penata rias. Saya benar-benar berjuang secara finansial, tetapi saya tidak ingin memulai merek kecantikan," kata Huda kepada CNBC Make It. "Saya pikir saya bukan orang yang akan punya bisnis."
Namun, dengan dorongan ekstra dan pinjaman kecil dari salah satu saudara perempuannya, Huda mulai menjual bulu mata palsu pada 2013. Bulu mata ini yang nantinya akan menerima pujian awal dari Kim Kardashian West dan kemudian mengamankan tempat yang didambakan di rak-rak kecantikan pengecer Sephora.
Dalam lima tahun sejak itu, banyak hal berubah. Merek Huda Beauty kini menawarkan 140 produk dan perusahaan mengharapkan pendapatan untuk 2018 mencapai US$ 400 juta, menggandakan jumlah tahun lalu. Pada akhir tahun, merek Huda Beauty akan ada di 900 toko di seluruh AS dan tambahan 600 di seluruh dunia, naik dari 200 pada awal 2018.
"Kadang-kadang Anda tidak tahu apa yang Anda mampu sampai Anda mencobanya," kata Huda kepada CNBC Make It.
Pengikutnya yang menjangkau dunia, menjadi kunci keberhasilannya. "Sangat jarang bagi satu orang untuk bisa saling berhubungan di banyak negara dan budaya," kata Chief Merchandising Officer di Sephora Artemis Patrick, menilai soal merek Huda Beauty.
Patrick menambahkan, "Jelas, ini adalah kekuatan internet, tetapi ini adalah bukti ketajaman bisnisnya sehingga dia dapat menerjemahkan dan memanfaatkan kekuatan pengikutnya."
Berkomitmen pada fanbase-nya terkadang berarti membuat keputusan sulit. Awal tahun ini, ketika sedang memfilmkan acara Facebook Watch-nya "Huda Boss," Huda Beauty membatalkan concealer baru karena ketidaksempurnaan dalam formula. Sebuah keputusan yang merugikan perusahaan sekitar US$ 10 juta.
"Namun, itu bukan pilihan finansial, itu adalah pilihan yang kami buat untuk komunitas kami," kata Huda. "Ketika Anda meminta orang untuk menyimpan uang mereka dan membeli produk Anda, Anda memberi mereka komitmen dan kami harus mendukung komitmen itu."
Huda pun telah mengatakan, dia ingin membangun Huda Beauty menjadi sebuah bisnis yang dapat bersaing dengan nama-nama kecantikan terkenal seperti L'Oreal dan Estee Lauder. Selain itu, meskipun ia telah disebut sebagai salah satu blogger kecantikan paling berpengaruh di dunia, dia ingin warisannya menjadi salah satu inspirasi.
![]() |
Hal ini terbukti ketika penggemarnya sudah mulai mengikuti jejaknya dan memulai merek mereka sendiri. "Mereka akan memberikan sebagian dari diri mereka kepada dunia," katanya di Harper's Bazaar Arabia. "Itulah yang saya ingin tunjukkan kepada orang-orang bagaimana melakukannya."
"Saya menyadari bahwa tujuan saya sebenarnya adalah untuk menginspirasi orang. Ini tidak ada hubungannya dengan uang, tidak ada hubungannya dengan materi apa pun. Ini benar-benar untuk membuktikan kepada orang-orang bahwa si kecil bisa membuatnya," pungkasnya.
Wanita ini pun diperkirakan memiliki kekayaan bersih US$ 550 juta dan mendarat di daftar wanita-wanita Amerika terkaya di 2018 versi Forbes, bersama dengan Oprah Winfrey, Meg Whitman, dan Kylie Jenner.
(roy) Next Article Artis Jadi Youtuber, Cara Pertahankan Pendapatan dari Medsos
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular