
Piala Dunia 2018
Kylian Mbappe Donasikan Hadiah Piala Dunia Rp 7,2 M
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
17 July 2018 12:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Bintang muda Timnas Prancis, Kylian Mbappe, mendapatkan sekitar US$22.300 (Rp 320,5 juta) dari tiap pertandingan Piala Dunia 2018 yang diikutinya plus bonus senilai US$350.000 setelah memenangkan pertandingan final hari Minggu (16/7/2018). Secara total, ia mengantongi US$500.000 atau sekitar Rp 7,2 miliar dan akan mendonasikan seluruh uang itu.
Jumlah itu memang hanyalah sebagian kecil dari gajinya di klub Prancis, Paris-Saint Germain, sebesar US$1,7 juta per bulan. Namun, setengah juta dolar dapat berarti banyak bagi Premiers de Cordee, sebuah asosiasi yang mengatur kegiatan olahraga untuk anak-anak dengan disabilitas.
"Kylian, ia seorang yang hebat," kata Sebastien Ruffin, general manager Premiers de Cordee.
"Bila jadwalnya memungkinkan, ia akan bergabung dengan kami. Ia memiliki hubungan yang sangat baik dengan anak-anak, ia selalu menemukan kata yang tepat untuk menyemangati mereka. Saya kadang merasa ia merasa lebih senang bermain dengan anak-anak daripada anak-anak itu sendiri," ujarnya, dilansir dari CNBC Make It.
Beberapa waktu lalu, Mbappe masih seorang bocah yang tinggal di pinggiran kota Paris, Bondy, dan pulang setelah latihan sepakbola ke kamarnya yang dihiasi poster idolanya, Cristiano Ronaldo. Kini, ia menjadi pemain depan untuk tim nasional Prancis yang selalu diturunkan sebagai pemain inti.
Ia juga menjadi pemain termuda yang pernah mencetak gol di pertandingan final Piala Dunia setelah Pele.
Ia secara resmi bergabung dengan PSG dengan nilai transfer US$217 juta, yang merupakan biaya transfer tertinggi kedua setelah rekan satu timnya, Neymar. Ia menghabiskan satu musim terakhir dengan status pinjaman di AS Monaco.
Mbappe membuktikan dirinya dalam gelaran Piala Dunia di Rusia sebulan lalu. Dalam penampilannya saat melawan Argentina, ia memberi Prancis tendangan penalti di menit-menit awal pertandingan setelah pemain Argentina terpaksa menjatuhkannya di kotak penalti karena tidak mampu menandingi kecepatan larinya.
Ia kemudian mencetak dua gol dan menjadi remaja pertama yang membuat lebih dari satu gol di babak gugur Piala Dunia setelah Pele melakukannya di 1958.
Prancis memenangkan pertandingan itu dengan skor 4-3 dan mengirim Lionel Messi pulang.
Mbappe juga tampil mengesankan di level klub. Ia mencetak 13 gol dan tujuh asis dalam 28 pertandingan.
Kampung halamannya, Bondy, adalah salah satu "banlieues" Prancis atau "tempat dengan komunitas kelas pekerja dan non-kulit putih yang besar yang sering disamakan dengan kericuhan dan percekcokan sosial serta tempat tumbuhnya terorisme dan tindak kriminal," sebagaimana ditulis The New York Times.
Berasal dari banlieues dan mencapai kesuksesan bukanlah hal mudah. Namun, dalam tim nasional Prancis saat ini ada delapan pemain yang berasal dari wilayah serupa, termasuk Paul Pogba dan Blaise Matuidi. Para pemuda di daerah itu merayakan kesuksesan mereka dan bermimpi untuk melanjutkan mimpi itu.
Di Bondy, mural raksasa Mbappe terlihat di tembok sebuah blok apartemen tua.
"Ia adalah anak terbaik yang pernah saya latih. Ia kemungkinan pemain terbaik yang akan saya latih sepanjang hidup saya," kata Antonio Riccardi, salah satu pelatih Mbappe di klub pertamanya, AS Bondy, kepada the Times.
Meski telah meraih popularitas di usia muda, Mbappe tetap menjaga reputasinya sebagai seseorang yang sederhana dan murah hati.
"[Kesuksesan] saya mungkin melebihi usia saya, namun di kehidupan nyata saya masih seorang anak kecil," kata Mbappe kepada beIN Sports. "'Footballer' [pemain sepakbola] tidak berima dengan 'Ferrari'. Saya tidak punya mobil, itu bukan hal yang penting."
(roy) Next Article Sederet Fakta Tentang Sang Bintang Muda Kylian Mbappe
Jumlah itu memang hanyalah sebagian kecil dari gajinya di klub Prancis, Paris-Saint Germain, sebesar US$1,7 juta per bulan. Namun, setengah juta dolar dapat berarti banyak bagi Premiers de Cordee, sebuah asosiasi yang mengatur kegiatan olahraga untuk anak-anak dengan disabilitas.
![]() |
Beberapa waktu lalu, Mbappe masih seorang bocah yang tinggal di pinggiran kota Paris, Bondy, dan pulang setelah latihan sepakbola ke kamarnya yang dihiasi poster idolanya, Cristiano Ronaldo. Kini, ia menjadi pemain depan untuk tim nasional Prancis yang selalu diturunkan sebagai pemain inti.
Ia juga menjadi pemain termuda yang pernah mencetak gol di pertandingan final Piala Dunia setelah Pele.
Ia secara resmi bergabung dengan PSG dengan nilai transfer US$217 juta, yang merupakan biaya transfer tertinggi kedua setelah rekan satu timnya, Neymar. Ia menghabiskan satu musim terakhir dengan status pinjaman di AS Monaco.
Mbappe membuktikan dirinya dalam gelaran Piala Dunia di Rusia sebulan lalu. Dalam penampilannya saat melawan Argentina, ia memberi Prancis tendangan penalti di menit-menit awal pertandingan setelah pemain Argentina terpaksa menjatuhkannya di kotak penalti karena tidak mampu menandingi kecepatan larinya.
Ia kemudian mencetak dua gol dan menjadi remaja pertama yang membuat lebih dari satu gol di babak gugur Piala Dunia setelah Pele melakukannya di 1958.
Mbappe juga tampil mengesankan di level klub. Ia mencetak 13 gol dan tujuh asis dalam 28 pertandingan.
Kampung halamannya, Bondy, adalah salah satu "banlieues" Prancis atau "tempat dengan komunitas kelas pekerja dan non-kulit putih yang besar yang sering disamakan dengan kericuhan dan percekcokan sosial serta tempat tumbuhnya terorisme dan tindak kriminal," sebagaimana ditulis The New York Times.
Berasal dari banlieues dan mencapai kesuksesan bukanlah hal mudah. Namun, dalam tim nasional Prancis saat ini ada delapan pemain yang berasal dari wilayah serupa, termasuk Paul Pogba dan Blaise Matuidi. Para pemuda di daerah itu merayakan kesuksesan mereka dan bermimpi untuk melanjutkan mimpi itu.
Di Bondy, mural raksasa Mbappe terlihat di tembok sebuah blok apartemen tua.
"Ia adalah anak terbaik yang pernah saya latih. Ia kemungkinan pemain terbaik yang akan saya latih sepanjang hidup saya," kata Antonio Riccardi, salah satu pelatih Mbappe di klub pertamanya, AS Bondy, kepada the Times.
Meski telah meraih popularitas di usia muda, Mbappe tetap menjaga reputasinya sebagai seseorang yang sederhana dan murah hati.
"[Kesuksesan] saya mungkin melebihi usia saya, namun di kehidupan nyata saya masih seorang anak kecil," kata Mbappe kepada beIN Sports. "'Footballer' [pemain sepakbola] tidak berima dengan 'Ferrari'. Saya tidak punya mobil, itu bukan hal yang penting."
(roy) Next Article Sederet Fakta Tentang Sang Bintang Muda Kylian Mbappe
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular