
Hampir Dua Pekan Terjun Bebas, Harga CPO Rebound
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 June 2018 16:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik pada perdagangan hari ini. Kesepakatan di Eropa mendorong kenaikan harga CPO.
Pada Kamis (14/6/2018), harga CPO di pasar Bursa Derivatif Malaysia berada di MYR 2.344/ton. Naik 0,69% dibandingkan perdagangan kemarin. Namun sejak awal tahun, harga komoditas ini masih turun cukup tajam yaitu 7,82%.
Harga CPO sudah turun sejak 1 Juni lalu. Tren penurunan terjadi sampai kemarin, 13 Juni, alias nyaris dua pekan. Dalam periode tersebut, harga CPO sudah anjlok 4,96%.
Investor tentu kemudian tertarik dengan harga CPO yang sudah terkoreksi dalam. Masuknya investor ke pasar membuat harga komoditas ini rebound.
Selain itu, salah satu pendorong kenaikan harga CPO adalah kesepakatan di Uni Eropa. Hari ini, Komisi Uni Eropa menyepakati untuk menaikkan porsi penggunaan energi terbarukan dari 27% menjadi 32% pada 2030.
Langkah ini dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca minimal 40% pada 2030. Dengan begitu, diharapkan tujuan Paris Agreement bisa tercapai yaitu penurunan suhu di bawah 2 derajat celcius.
"Kesepakatan ini adalah kemenangan yang sulit dicapai. Namun kami berkomitmen untuk mewujudkan transisi ke energi yang bersih," sebut Komisioner Bidang Iklim Uni Eropa Miguel Arias Canete dalam unggahan di Twitter, seperti dikutip dari Reuters.
Sampai 2020, Uni Eropa menargetkan penggunaan energi terbarukan mencapai 20%. Saat ini, jumlahnya sekitar 15%.
"Kesepakatan untuk 2030 yaitu 32% harusnya menjadi titik awal untuk menuju ambisi yang lebih besar," ujar Wenderl Trio, Direktur Kampanye Climate Action Network od Europe.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Harga Sawit Ambyar...yar, Masih Tertolongkah?
Pada Kamis (14/6/2018), harga CPO di pasar Bursa Derivatif Malaysia berada di MYR 2.344/ton. Naik 0,69% dibandingkan perdagangan kemarin. Namun sejak awal tahun, harga komoditas ini masih turun cukup tajam yaitu 7,82%.
![]() |
Harga CPO sudah turun sejak 1 Juni lalu. Tren penurunan terjadi sampai kemarin, 13 Juni, alias nyaris dua pekan. Dalam periode tersebut, harga CPO sudah anjlok 4,96%.
Selain itu, salah satu pendorong kenaikan harga CPO adalah kesepakatan di Uni Eropa. Hari ini, Komisi Uni Eropa menyepakati untuk menaikkan porsi penggunaan energi terbarukan dari 27% menjadi 32% pada 2030.
Langkah ini dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca minimal 40% pada 2030. Dengan begitu, diharapkan tujuan Paris Agreement bisa tercapai yaitu penurunan suhu di bawah 2 derajat celcius.
"Kesepakatan ini adalah kemenangan yang sulit dicapai. Namun kami berkomitmen untuk mewujudkan transisi ke energi yang bersih," sebut Komisioner Bidang Iklim Uni Eropa Miguel Arias Canete dalam unggahan di Twitter, seperti dikutip dari Reuters.
Sampai 2020, Uni Eropa menargetkan penggunaan energi terbarukan mencapai 20%. Saat ini, jumlahnya sekitar 15%.
"Kesepakatan untuk 2030 yaitu 32% harusnya menjadi titik awal untuk menuju ambisi yang lebih besar," ujar Wenderl Trio, Direktur Kampanye Climate Action Network od Europe.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Harga Sawit Ambyar...yar, Masih Tertolongkah?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular