
Kota AS Ini Beri Rp 138 Juta Agar Pendatang Kerja dari Rumah
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
03 June 2018 15:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Jika Anda tengah mempertimbangkan untuk meninggalkan kota besar demi tempat yang indah, mungkin sekarang adalah waktu yang tepat untuk melakukannya.
Pada hari Rabu (30/5/2018), Quartz melaporkan bahwa Gubernur Vermont Phil Scott mengesahkan undang-undang yang akan membayar US$10.000 (Rp 138 juta) bagi orang-orang yang pindah ke Vermont, Amerika Serikat (AS), dan bekerja dari jarak jauh untuk perusahaan yang berada di luar negara bagian itu.
Program Hibah Pekerja Jarak Jauh (Remote Worker Grant Program) tersebut akan berlaku mulai 1 Januari 2019 dan juga mencakup biaya pindah, biaya hidup, dan biaya bekerja. Hibah dapat digunakan untuk relokasi, pengadaan perangkat lunak dan perangkat keras komputer, jaringan internet, dan akses ke ruang kerja bersama (co-working space).
Saat ini, Vermont telah menganggarkan dana untuk mendukung 100 hibah dalam tiga tahun pertama dan 20 pekerja tambahan setiap tahunnya. Penerima hibah akan menerima US$10.000 untuk dua tahun yang akan didistribusikan berdasarkan 'yang pertama datang, pertama dilayani'.
Kebijakan ini dimaksudkan untuk mengatasi populasi orang lanjut usia (lansia) Vermont. Meski tersohor akan pemandangan indah dan sirup maple-nya, namun negara ini memiliki basis pajak yang menyusut dengan cepat.
"Vermont terus menua dan lebih cepat menua daripada negara [AS] secara keseluruhan," tulis Art Woolf untuk Burlington Free Press. "Selama seperempat abad terakhir, usia rata-rata secara nasional telah meningkat hampir lima tahun menjadi 37,8 sementara Vermont telah meningkat selama 10 tahun."
Tren ini telah membuat Vermont menjadi salah satu negara tertua di antara negara-negara bagian di AS.
Selain program hibah pekerja jarak jauh, aturan itu juga meluncurkan inisiatif Stay-to-Stay khas negara ini.
Program yang bertujuan untuk meyakinkan 13 juta wisatawan tahunan negara itu untuk pindah ke Vermont secara permanen tersebut, akan diselenggarakan oleh Departemen Pariwisata dan Pemasaran Vermont dan akan menghubungkan para pengunjung dengan pengusaha lokal, pebisnis, tokoh masyarakat, dan tetangga yang potensial.
"Jumlah pekerja kami menurun sekitar 16.000 pekerja lebih sedikit daripada yang kami miliki pada tahun 2009. Itulah mengapa meningkatkan tenaga kerja kami adalah salah satu prioritas utama pemerintahan saya," kata Scott dalam sebuah pernyataan.
"Kita harus berpikir out of the box untuk membantu lebih banyak penduduk Vermont memasuki angkatan kerja dan menarik lebih banyak keluarga yang bekerja dan profesional muda ke Vermont. Itulah yang Departemen Pariwisata dan Pemasaran lakukan dengan program ini untuk pengunjung luar-negara yang mungkin tertarik untuk hidup penuh waktu di Vermont, dan saya senang melihat perkembangannya."
Dilansir dari CNBC International, inisiatif ini akan berlangsung selama empat akhir pekan dan akan diuji coba di tiga komunitas. Salah satu komunitas yang dipilih adalah Brattleboro, Vermont.
"Satu hal yang lebih banyak kita butuhkan di Vermont adalah orang-orang," kata Adam Grinold, direktur eksekutif dari Brattleboro Development Credit Corporation. "Kami membutuhkan lebih banyak pengunjung, kami membutuhkan lebih banyak karyawan, kami membutuhkan lebih banyak pemilik bisnis. Kami membutuhkan lebih banyak orang."
(prm) Next Article Pindah Kerja ke Vermont Bisa Dapat Rp 138 Juta
Pada hari Rabu (30/5/2018), Quartz melaporkan bahwa Gubernur Vermont Phil Scott mengesahkan undang-undang yang akan membayar US$10.000 (Rp 138 juta) bagi orang-orang yang pindah ke Vermont, Amerika Serikat (AS), dan bekerja dari jarak jauh untuk perusahaan yang berada di luar negara bagian itu.
Program Hibah Pekerja Jarak Jauh (Remote Worker Grant Program) tersebut akan berlaku mulai 1 Januari 2019 dan juga mencakup biaya pindah, biaya hidup, dan biaya bekerja. Hibah dapat digunakan untuk relokasi, pengadaan perangkat lunak dan perangkat keras komputer, jaringan internet, dan akses ke ruang kerja bersama (co-working space).
Kebijakan ini dimaksudkan untuk mengatasi populasi orang lanjut usia (lansia) Vermont. Meski tersohor akan pemandangan indah dan sirup maple-nya, namun negara ini memiliki basis pajak yang menyusut dengan cepat.
"Vermont terus menua dan lebih cepat menua daripada negara [AS] secara keseluruhan," tulis Art Woolf untuk Burlington Free Press. "Selama seperempat abad terakhir, usia rata-rata secara nasional telah meningkat hampir lima tahun menjadi 37,8 sementara Vermont telah meningkat selama 10 tahun."
Tren ini telah membuat Vermont menjadi salah satu negara tertua di antara negara-negara bagian di AS.
Selain program hibah pekerja jarak jauh, aturan itu juga meluncurkan inisiatif Stay-to-Stay khas negara ini.
Program yang bertujuan untuk meyakinkan 13 juta wisatawan tahunan negara itu untuk pindah ke Vermont secara permanen tersebut, akan diselenggarakan oleh Departemen Pariwisata dan Pemasaran Vermont dan akan menghubungkan para pengunjung dengan pengusaha lokal, pebisnis, tokoh masyarakat, dan tetangga yang potensial.
"Jumlah pekerja kami menurun sekitar 16.000 pekerja lebih sedikit daripada yang kami miliki pada tahun 2009. Itulah mengapa meningkatkan tenaga kerja kami adalah salah satu prioritas utama pemerintahan saya," kata Scott dalam sebuah pernyataan.
"Kita harus berpikir out of the box untuk membantu lebih banyak penduduk Vermont memasuki angkatan kerja dan menarik lebih banyak keluarga yang bekerja dan profesional muda ke Vermont. Itulah yang Departemen Pariwisata dan Pemasaran lakukan dengan program ini untuk pengunjung luar-negara yang mungkin tertarik untuk hidup penuh waktu di Vermont, dan saya senang melihat perkembangannya."
Dilansir dari CNBC International, inisiatif ini akan berlangsung selama empat akhir pekan dan akan diuji coba di tiga komunitas. Salah satu komunitas yang dipilih adalah Brattleboro, Vermont.
"Satu hal yang lebih banyak kita butuhkan di Vermont adalah orang-orang," kata Adam Grinold, direktur eksekutif dari Brattleboro Development Credit Corporation. "Kami membutuhkan lebih banyak pengunjung, kami membutuhkan lebih banyak karyawan, kami membutuhkan lebih banyak pemilik bisnis. Kami membutuhkan lebih banyak orang."
(prm) Next Article Pindah Kerja ke Vermont Bisa Dapat Rp 138 Juta
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular