Busana Muslim Dominasi Indonesia Fashion Week 2018

Lynda Hasibuan & Arina Yulistara, CNBC Indonesia
01 April 2018 12:31
Indonesia ditargetkan dapat menjadi pusat busana muslim dunia.
Foto: Lynda Hasibuan
Jakarta, CNBC Indonesia - Ajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2018 dibuka sejak Rabu (28/3/2018). Terdapat 460 booth yang berpartisipasi di dalam pameran dagang yang dihelat oleh Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) itu.

Ketika CNBC Indonesia mengunjungi IFW 2018 yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), terdapat empat zona berbeda disajikan untuk para pengunjung.

Plenary Hall disuguhkan untuk area fashion show para desainer Tanah Air. Sedangkan Main Lobby menawarkan aneka booth busana daerah seperti batik, tenun, hingga busana muslim.

Sementara Assembly Hall didominasi pedagang baju sampai aksesori yang memperjual-belikan produk kombinasi kain Nusantara. Dan untuk area Cendrawasih khusus menyajikan busana muslim.

Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) yang merupakan penyelenggara IFW 2018 menyatakan secara keseluruhan, sekitar 65% tenant memajang busana muslim.

"Kalau sekarang IFW tidak mengusung tren mode biasa, tapi harus secara global dan mengutamakan konten lokal. IFW juga ingin mendukung Indonesia dengan menjadi pusat busana muslim dunia, untuk itu konten busana lokal kami perbanyak porsinya 60:40 untuk show yang lebih didominasi busana konvensional dan 65:35 untuk tenant busana muslim," kata Rudy Chandra, Ketua APPMI DKI Jakarta.



Sementara itu, Ketua APPMI Poppy Dharsono menyebutkan kalau IFW 2018 bukan pameran fashion biasa ataupun muslim saja. IFW 2018 adalah pameran dagang fashion yang lebih terarah pada budaya Indonesia.

"IFW itu memiliki branding yang merupakan suatu agenda untuk melihat perkembangan fashion etnis Indonesia. Lebih ke heritage termasuk fashion muslim itu kita sebut modest wear dan bagian dari etnis Indonesia. Untuk pameran ini, kita punya 40% modest dan 60% tidak," jelas Poppy saat diwawancarai CNBC Indonesia di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (29/3/2018).

Poppy menjelaskan kalau modest wear sudah menjadi bagian dari budaya Indonesia. Perkembangan fashion muslim juga tak lepas dari sentuhan khas Nusantara karena banyak desainer Indonesia yang memberikan kesan tradisional pada rancangan hijab mereka.

Poppy juga berharap kalau IFW ke depannya bisa mengundang banyak turis asing untuk melihat fashion budaya Indonesia melalui pameran tersebut. Tahun ini, Poppy menargetkan bisa meraup transaksi sebanyak Rp 100 miliar dari pameran yang digelar selama lima hari itu.
(ray/ray) Next Article Indonesia Fashion Week Targetkan 120 Ribu Pengunjung

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular