CNBC Indonesia Research

Harga Emas Antam ke Rp 1 Juta/Gram, Cuma Tinggal Harapan?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
01 November 2022 09:47
Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam turun pada perdagangan Selasa (1/11/2022). Emas dunia yang terus merosot membuat harga emas Antam kembali dalam tren menurun.

Berdasarkan data dari logammulia.com, situs resmi milik PT Antam, harga emas batangan hari ini turun Rp 3.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 936.000/batang. Emas ini pada Maret lalu sempat meroket hingga menyentuh Rp 1.036.000/batang, tetapi setelahnya malah terus menurun.

Dari level tertinggi tersebut hingga posisi hari ini, tercatat harganya turun hampir 10%. Penurunan tersebut bisa saja lebih dalam seandainya nilai tukar rupiah tidak melemah tajam.

Harga emas dunia yang dibanderol dengan dolar Amerika Serikat (AS) menjadi penggerak utama harga emas batangan di dalam negeri. Naik turunnya cenderung mengikuti emas dunia, meski dengan persentase yang berbeda.

Saat nilai tukar rupiah melemah, maka harga emas dunia akan lebih mahal. Hal ini membuat penurunan harga emas Antam masih bisa diredam. Sepanjanhg tahun ini, harga emas Antam tercatat hanya turun 0,2% saja, sementara harga emas dunia merosot hingga lebih dari 10%.

Selain nilai tukar rupiah, supply-demand di dalam negeri turut mempengaruhi harga emas Antam.

Melihat kondisi saat ini, dengan bank sentral AS (The Fed) yang sangat agresif menaikkan suku bunga acuannya.

The Fed pada Kamis (3/11/2022) dini hari nanti diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 3,75% - 4%.

Bahkan, berdasarkan data dari perangkat FedWatch milik CME Group, pasar melihat ada probabilitas sebesar 47% suku bunga The Fed berada di level 4,75% - 5% pada Februari 2023.

fedFoto: FedWatch CME Group 

Kenaikan suku bunga yang agresif tersebut membuat indeks dolar AS melesat ke level tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Alhasil, harga emas dunia menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang selain dolar AS, permintaannya pun berisiko menurun.

Selain itu, yield obligasi AS (Treasury) juga ikut menanjak. Emas dan Treasury sama-sama dianggap aset safe haven, bedanya emas tidak memberikan imbal hasil, hanya capital gain. Hal ini membuat emas menjadi kurang menarik ketimbang Treasury.

Kenaikan suku bunga The Fed, dan bank sentral lainnya di berbagai negara menjadi "musuh" utama emas. Bahkan dengan inflasi tinggi dan risiko resesi dunia di 2023, harga emas dunia masih belum mampu menanjak. Hal ini membuat peluang emas Antam kembali ke Rp 1 juta/gram menjadi kecil dalam waktu dekat.


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Logam Mulia Turun, Potret Antusias Warga Beli Emas Antam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular