
Jurus Trading Saham Saat PPKM Darurat Belaku, Cek Gaes!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah mengeluarkan aturan baru yakni Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat, yang akan diterapkan 3-20 Juli 2021 khusus Jawa dan Bali. Penerapan kebijakan ini demi menanggulangi lonjakan kasus Covid-19.
Kebijakan baru ini secara tidak langsung membuat indeks diwarnai dengan ketidakpastian dan memicu gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) volatil kendati masih berada di level psikologis 6.000.
Isnaputra Iskandar, Head of Research PT Maybank Kim Eng Sekuritas, mengatakan untuk saat ini bagi para investor harus bersikap hati-hati dan bijak dalam melakukan perdagangan saham jangka pendek alias trading.
Hal yang bisa dilakukan di antaranya yakni dengan mencermati saham-saham yang telah melemah signifikan pada sektor yang bisnisnya tetap berjalan di tengah PPKM.
"Untuk menjaga psikologis investor saat trading di tengah PPKM pastikan untuk melihat momentum. Momentum harga [saham] dapat memperlihatkan seberapa besar kekuatan tren. Dengan ini, maka trader akan dengan mudah memperoleh indikator secara jelas mengenai tren harga [saham] yang digunakan untuk entry [masuk pada saham tertentu]," ujar Isnaputra dalam program Investime CNBC Indonesia, Kamis malam (1/7/2021).
Selain momentum, dia juga mengatakan 'jurus' lainnya dalam trading saham ialah manajemen keuangan alias money management yang berkaitan dengan pengendalian risiko.
Menurut Isnaputra, strategi memanfaatkan money management dengan benar adalah kunci sukses untuk menghasilkan profit yang konsisten dalam jangka panjang di tengah PPKM Darurat.
Selain itu, jangan lupa prinsip cut losses short and let profit run, atau sederhananya memangkas kerugian dengan menjual saat harga sahamnya turun guna menghindari kerugian yang tambah banyak. Batasi risiko sedini mungkin dan tahan saham yang masih kuat dan berpotensi naik.
"Kita harus tahu batasannya kapan, bearish [tren turun], cut loss [jual rugi] dan berani ambil keputusan. Kalau enggak nanti turun dan balik ke 0 persen dan akan kecewa. Harus sesuaikan profil risiko masing-masing. Jangan ada rasa tidak puas," paparnya.
Dari sisi perdagangan, data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, IHSG ditutup menguat pada perdagangan Kamis (1/7) saat pengumuman PPKM Darurat Jawa-Bali 3-20 Juli.
Indeks saham acuan nasional tersebut ditutup menguat 0,34% ke level 6.005,96. IHSG pun bertahan di level psikologis 6.000.
Data perdagangan mencatat nilai transaksi pada Kamis itu mencapai Rp 10,8 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 55 miliar di pasar reguler. Sebanyak 215 saham naik, 259 saham melemah dan 163 lainnya mendatar.
Keesokan harinya, Jumat (2/7), IHSG lagi-lagi ditutup dengan apresiasi 0,28% ke level 6.023,00. IHSG ditutup mantap di atas level psikologis 6.000. Nilai transaksi pada Jumat yakni sebesar Rp 10 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 159 miliar di pasar reguler.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Live Now! Awas Nyangkut di Saham-saham Bank Mini