Emas Dunia Sempat Ambruk, Cek Harga Emas Antam Hari Ini

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
15 June 2021 10:05
Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia sempat ambruk 1,7% pada perdagangan kemarin, yang berisiko membuat harga emas Antam ikut merosot. Beruntung emas dunia mampu memangkas pelemahan tersebut sehingga harga emas Antam tidak mengalami penurunan tajam.

Pada perdagangan Selasa (15/6/2021), harga emas Antam satuan 1 gram turun 0,21% ke Rp 943.000/batang, berdasarkan data dari logammulia.com, situs resmi milik PT Aneka Tambang (Antam) Tbk.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Satuan yang biasa menjadi acuan, 100 gram, hari ini turun 0,23% ke Rp 88.512.000/batang atau Rp 885.120/gram.

Emas BatanganHarga per BatangHarga per Gram
0,5 GramRp 521.500Rp 1.043.000
1 GramRp 943.000Rp 943.000
2 GramRp 1.826.000Rp 913.000
3 GramRp 2.714.000Rp 904.667
5 GramRp 4.490.000Rp 898.000
10 GramRp 8.925.000Rp 892.500
25 GramRp 22.187.000Rp 887.480
50 GramRp 44.295.000Rp 885.900
100 GramRp 88.512.000Rp 885.120
250 GramRp 221.015.000Rp 884.060
500 GramRp 441.820.000Rp 883.640
1000 GramRp 883.600.000Rp 883.600

Harga emas dunia kemarin mengakhiri perdagangan di US$ 1.865,99/troy ons atau melemah 0,57%, setelah sebelumnya sempat ambruk ke US$ 1.843,99/troy ons yang merupakan level terendah dalam satu bulan terakhir.

Pada perdagangan Jumat lalu, harga emas dunia juga merosot 1,13%. Buruknya kinerja emas dunia dalam dua hari terakhir terjadi akibat pelaku pasar mengantisipasi kemungkinan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed memberikan sinyal tapering.

Tapering atau pengurangan nilai pembelian aset (quantitative easing/QE) The Fed merupakan "musuh utama" emas saat ini. Kebijakan tersebut dilakukan aliran modal akan keluar dari negara emerging market dan kembali ke Negeri Paman Sam.

Hal tersebut dapat memicu gejolak di pasar finansial yang disebut taper tantrum. Saat itu terjadi, dolar AS menjadi perkasa, dan harga emas dunia yang dibanderol dengan mata uang Paman Sam menjadi terpukul.

Taper tantrum pernah terjadi pada periode 2013 hingga 2015. Saat itu harga emas ambrol hingga lebih dari 45% dari rekor tertingginya yang dicapai pada September 2011.

Hasil survei dari Reuters terhadap 50 ekonom menunjukkan sebanyak 26% memperkirakan The Fed akan mengumumkan tapering pada bulan Agustus saat pertemuan Jackson Hole. Kemudian 32% memprediksi pengumuman baru akan dilakukan bulan September, dan 42% memperkirakan setelah September.

Kemudian, survei yang sama menunjukkan 58% atau 26 dari 45 ekonom memperkirakan tapering akan mulai dilakukan pada kuartal I-2021.

Meski demikian, bukan tidak mungkin The Fed mengumumkan tapering lebih cepat, atau setidaknya menyatakan sudah mulai membahas tapering. Hal tersebut tentunya memberikan dampak yang cukup signifikan di pasar finansial, khususnya emas.

"Kami melihat risiko berlanjutnya penurunan harga sebab isu tapering The Fed menghilangkan daya tarik terhadap emas di saat yang sama juga terjadi capital outflow dari pasar emas," tulis analis TD Securities sebagaimana dikutip CNBC International, Senin (14/6/2021).

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Logam Mulia Turun, Potret Antusias Warga Beli Emas Antam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular