
Astaga! Harga Emas Antam Jeblok ke Level Terendah 1 Bulan

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Antam jeblok sejak perdagangan Sabtu lalu, dan berlanjut di awal pekan ini hingga menyentuh level terendah dalam satu bulan terakhir. Harga emas dunia yang terus merosot membuat harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini ikut terseret.
Pada Senin (14/6/2021), emas satuan 1 gram dibanderol Rp 945.000/batang, turun 0,32% dibandingkan harga Sabtu pekan lalu, berdasarkan data dari logammulia.com, situs resmi milik PT Antam. Harga tersebut merupakan yang terendah sejak 17 Mei lalu.
PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Satuan 100 gram yang bisa menjadi acuan hari ini dijual Rp 88.712.000/batang atau Rp 887.120/gram, turun 0,34%.
Emas Batangan | Harga per Batang | Harga per Gram |
0,5 Gram | Rp 522.500 | Rp 1.045.000 |
1 Gram | Rp 945.000 | Rp 945.000 |
2 Gram | Rp 1.830.000 | Rp 915.000 |
3 Gram | Rp 2.720.000 | Rp 906.667 |
5 Gram | Rp 4.500.000 | Rp 900.000 |
10 Gram | Rp 8.945.000 | Rp 894.500 |
25 Gram | Rp 22.237.000 | Rp 889.480 |
50 Gram | Rp 44.395.000 | Rp 887.900 |
100 Gram | Rp 88.712.000 | Rp 887.120 |
250 Gram | Rp 221.515.000 | Rp 886.060 |
500 Gram | Rp 442.820.000 | Rp 885.640 |
1000 Gram | Rp 885.600.000 | Rp 885.600 |
Jelang pengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed di pekan ini, harga emas dunia merosot. Pada perdagangan Jumat lalu, jeblok 1,13%, dan pagi ini sudah turun lagi lebih dari 0,6% ke US$ 1.862,91/troy ons.
Pengumuman kebijakan moneter The Fed di pekan ini diperkirakan bisa membuat harga emas naik tajam atau pun merosot lebih jauh sebab masih diwarnai isu tapering. Tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) merupakan "musuh besar" emas. Pada 2013 lalu, harga emas dunia jeblok hingga 45% dari rekor tertingginya saat itu.
Jika The Fed mengumumkan sudah membahas mengenai tapering, maka harga emas berisiko merosot, sebaliknya jika mengatakan belum saatnya membahas tapering, emas berpeluang melesat lagi.
Hasil survei yang dilakukan Kitco terhadap 15 analis di Wall Street menunjukkan hasil yang seimbang. Masing-masing 5 orang memprediksi emas di pekan ini akan bullish (tren naik), bearish (tren turun), dan netral.
Sementara itu, survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar atau yang disebut Main Street, dengan 1.056 responden menunjukkan sebanyak 66% memberikan proyeksi bullish, 17% bearish, dan sisanya netral.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Logam Mulia Turun, Potret Antusias Warga Beli Emas Antam
