Terus Merangkak Dekati Rekor, Harga Emas Makin Kinclong!

Putu A, CNBC Indonesia
17 May 2021 20:19
Pegawai merapikan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Harga emas batangan yang dijual Pegadaian mengalami penurunan nyaris di semua jenis dan ukuran /satuan.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pegawai merapikan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Harga emas batangan yang dijual Pegadaian mengalami penurunan nyaris di semua jenis dan ukuran /satuan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas yang selama ini bergerak turun perlahan mulai menanjak. Emas pada hari ini, Senin (17/5/20221) sempat menguat 0,71% ke US$ 1.855,2/troy ons. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2 Februari lalu.

Steven Dunn analis dari Aberdeen Standard Investments memprediksi harga emas akan mencapai US$ 2.000 lagi di semester II tahun ini sebab inflasi di AS yang tinggi serta potensi volatilitas di pasar finansial.

Emas secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi serta aset aman (safe haven) sehingga inflasi yang tinggi serta volatilitas di pasar finansial akan menguntungkan bagi emas.

"Emas belum menunjukkan kinerja yang bagus di tahun 2021. Saya selalu memperkirakan semester II tahun ini akan lebih menarik bagi emas dan kita akan mulai melihatnya beberapa bulan lebih awal," kata Dunn sebagaimana dilansir Kitco Kamis (13/5/2021).

Departemen Tenaga Kerja AS Rabu lalu melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan April melesat atau mengalami inflasi 4,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Rilis tersebut jauh lebih tinggi ketimbang hasil survei Dow Jones sebesar 3,6%.

Sementara dari bulan Maret atau secara month-to-month (mtm) tumbuh 0,8%, juga jauh lebih tinggi dari survei 0,2%.

Sementara inflasi inti yang tidak memasukkan sektor energi dan makanan dalam perhitungan tumbuh 3% yoy dan 0,9% mtm, lebih dari dari ekspektasi 2,3% yoy dan 0,3% mtm.
Kenaikan inflasi secara tahunan tersebut merupakan yang tertinggi sejak tahun 2008, sementara secara bulanan terbesar dalam 40 tahun terakhir.

Jika dalam beberapa bulan ke depan inflasi terus tinggi, maka spekulasi bank sentral AS (The Fed) akan mengetatkan kebijakan moneternya lebih cepat dari perkiraan akan semakin menguat.
Jika itu terjadi, pasar finansial global akan mengalami volatilitas tinggi sehingga akan menguntungkan bagi emas yang menyandang status safe haven.




(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dear Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Termurah 6 Bulan nih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular