BNI Investime Week

Hai Investor Baru, Perhatikan Sejumlah Hal Ini Bila Mau Cuan

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
12 April 2021 22:07
INFOGRAFIS, Sejumlah Alasan Saham BBNI Layak untuk Dikoleksi
Foto: Infografis/ Sejumlah Alasan Saham BBNI Layak DIkoleksi/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia- Pada masa pandemi Covid-19 masyarakat gencar menabung dan berinvestasi untuk menangkap peluang keuntungan, terutama di pasar saham. Jumlah investor baru di pasar saham pada 2020 meningkat pesat, yang kemudian disebut sebagai investor angkatan corona.

Equity Analyst BNI Sekuritas William Siregar mengatakan investor baru sering dikotak-kotakan sebagai investor atau trader. Hal ini menurutnya kurang tepat, karena sebenarnya bisa dijalani keduanya asalkan memiliki pola pikir dan pengetahuan fundamental yang baik.

"Kita bisa jalanin dua-duanya, strategi apapun yang mendatangkan profit baik, selagi bisa menjalankan strtaegi dengan hasil yang baik maka bisa dijalankan. Tetapi memang harusnya untuk menajdi trader yang hebat harus memiliki mindset dan ilmu basic fundamental yang baik," kata William dalam acara Kelas Cuan belum lama ini.

Sayangnya, saat ini banyak investor baru yang tidak memahami dasar investasi saham dan asal membeli hingga akhirnya rugi. Padahal jika memahami dasar-dasarnya, investor bisa melihat potensi yang bagus, jika sampai saham "tersangkut", dia akan memahami langkah yang harus diambil dan memilih saham yang bagus.

"Untuk menjadi trader yang hebat perlu tetap memiliki basic fundamental yang bagus. Jadi istilahnya back to basic, karena banyak investor yang belum paham basic investasi. Pada 2020 banyak investor baru, tapi mereka banyak yang tidak memahami prinsip dasar investai saham," jelasnya.

Dia menjabarkan secara historis, pasar saham pada 2020 memasuki fenomena sehingga turun secara signifika terutama pada Maret, namun dalam waktu 8 bulan sudah kembali ke masa sebelum pandemi Covid-19 menyerang.

"Banyak orang ketakutan 2020 lalu, padahal dalam ketakutan tersebut banyak kesempatan dan peluang yang bisa didapatkan," kata William.

Menurutnya, seringkali banyak yang lupa dalam index saham akan lebih sering profit dibandingkan turunnya. Meski pasar saham dalam satu tahun terlihat turun, tetapi dalam tiga tahun malahan naik. Kalaupun pasar saham turun, maka bisa dijadikan kesempatan yang jarang terjadi.

"Untuk bisa meraup cuan di market kita harus pahami cara kerja market. Prinsipnya beli saat turun jual saat untung jangan terbalik, mayoritas market kita kenal turun jual, naik beli. Ini mindset yang perlu dipelajari ulang, karena ketika index turun menjadi kesempatan untuk beli, dan ketika naik saatnya kita jual. Penting bagi kita back to basic kita harus paham, strategi cuan jangan kebalik," jelasnya.

Meski banyak yang khawatir market turun, menurutnya malahan ini momen bagus untuk milenial masuk. Pasalnya, dalam jangka pendek pasar saham mungkin akan bergerak mengikuti emosi, namun dalam jangka panjang akan mengikuti fundamental atau prospek ekonomi negara.

"Pelajari dasar saham. Good investing is boring dalam investasi saham yang bagus adalah investasi yang membosankan. Untuk memiliki kesempatan bagus kita harus mau menunggu, sekarang banyak yang temperamen turun jual, naik sedikit jual. Itu tidak salah, tapi kalau teman-teman investasi harus siap menunggu untuk mendapatkan return potensial," kata William.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sejumlah Alasan Saham BBNI Layak untuk Dikoleksi

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular