
Chart Teknikal Masih Mempan Ramal Arah IHSG, Yakin nih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Koreksi yang terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir-akhir ini memunculkan sebuah kekhawatiran baru mengenai efektivitas metode prediksi saham secara teknikal atau analisis teknikal berdasarkan chart atau pola (pattern).
Ada yang beranggapan bahwa metode ini sudah tidak relevan lagi digunakan untuk membaca arus pergerakan saham ke depan.
Melihat fenomena ini, analis teknikal PT Panin Sekuritas Tbk (PANS) William Hartanto, menyatakan ketidaksetujuannya akan hal ini. Ia menilai beberapa prediksi teknikal yang dibuat telah masih mampu untuk mengukur kegiatan jual beli di bursa.
"Tentunya secara teknikal sangat terpakai ya tentunya market jenuh beli atau jual kita dapat melihatnya secara teknikal karena sebagaimana kita tau market kita akan fluktuatif dengan volatilitas tinggi itu bisa diukur dengan beberapa indikator," ucapnya, dalam Investime, Rabu malam (24/3).
Bahkan, ia menambahkan bahwa analisis teknikal yang dibuatnya telah berhasil mendapatkan hasil yang mendekati level IHSG saat ini.
"Kalau kita melihat saat ini IHSG kita bergerak sideways [menyamping] dan itu masih bisa terukur juga penurunannya itu kalau dari kami mengestimasikannya itu melalui support [batas bawah] 6.152 dan itu tercapai pada hari ini," tandanya lagi.
Diketahui bahwa IHSG sempat terkoreksi hingga 1,52%. Hal ini diperkuat oleh beberapa sentimen negatif global.
Sentimen negatif tersebut adalah terkait kembali melonjaknya kasus aktif virus corona (Covid-19) di sebagian negara di Eropa dan ketegangan antara China dengan sekutu Amerika Serikat (AS) terkait sanksi kepada pejabat China terhadap pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Mengacu data BEI, pada perdagangan Kamis (25/3) jelang penutupan sesi I IHSG minus 0,61% di level 6.116, dengan koreksi sebulan 2,16% dan year to date hanya naik 2,39%.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Live Now! Benarkah Saham Bank Digital Jadi 'Harta Karun'?